RAKYATKU.COM - Sedikitnya 39 orang luka-luka ketika pasukan keamanan Irak bentrok dengan demonstran anti-pemerintah di Baghdad, Irak, Ahad (25/10/2020).
Pejabat keamanan mengatakan sebagian besar korban luka adalah polisi yang terkena proyektil yang diluncurkan kedua pihak.
Sumber-sumber polisi mengatakan tabung gas air mata yang digunakan aparat keamanan melukai sedikitnya tujuh demonstran.
Baca Juga : Senat AS Dukung Pencabutan Otorisasi Perang Irak yang Telah Berlangsung Puluhan Tahun
Pernyataan terpisah dari juru bicara militer mengatakan sedikitya 32 anggota aparat keamanan luka-luka terkena granat tangan yang dilemparkan sekelompok yang diduga bersembunyi di antara demonstrasi yang damai. Namun tidak ada informasi lebih jauh.
Sejumlah politisi telah menyampaikan keprihatinan tentang kemungkinan disanderanya demonstrasi-demonstrasi damai oleh para parusuh, yang dapat memicu aksi kekerasan seperti yang terjadi tahun lalu.
Demonstrasi anti-pemerintah pada Ahad (25/10/2020) juga untuk memperingati satu tahun kerusuhan massal terkait korupsi dan meluasnya perampasan di wilayah yang kaya minyak itu. Lebih dari 500 orang tewas dalam kerusuhan tersebut.
Baca Juga : Shin Tae-yong Siapkan Taktik Khusus Hadapi Irak di Piala AFC U-20
Ancaman, pembunuhan dan penculikan aktivis, ditambah rasa letih dan pembatasan gerak dan penutupan wilayah atau lockdown untuk mencegah perebakan virus corona, telah mengurangi jumlah orang yang turun ke jalan. Demonstrasi pada Minggu hanya diikuti oleh ratusan, bukan ribuan orang seperti yang kerap terjadi.
Sumber: VOA Indonesia