RAKYATKU.COM - Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, memerintahkan penutupan sebuah masjid di sebuah kota di pedalaman timur laut Paris.
Kebijakan itu beberapa hari setelah pemenggalan kepala seorang guru Prancis di kota lain.
Berbicara pada jaringan televisi TF-1 Perancis Senin malam (20/10/2020), Darmanin mengatakan masjid di Pantin itu telah menyampaikan pesan yang mengatakan guru itu harus diintimidasi.
Baca Juga : Timnas Jerman Juara Piala Dunia U-17 2023
Menurut pengumuman yang dipasang di bagian luar masjid, diketahui bahwa masjid itu akan ditutup mulai Rabu malam (21/10/2020) selama enam bulan ke depan.
Namun, tampaknya masjid itu sudah ditutup Selasa pagi (20/10/2020). Seorang jemaah di luar masjid itu mengatakan kepada Associated Press bahwa dia mendukung imam masjid itu karena merupakan sosok yang baik dan tidak menyebarluaskan kebencian.
Lainnya mengatakan dia menilai penutupan masjid itu merupakan hal yang memalukan, meskipun dia sendiri mengutuk apa yang terjadi pada Samuel Paty.
Baca Juga : Bekas Koloni Prancis Tertarik Jadi Tuan Rumah Pangkalan Militer Rusia
Paty dipenggal Jumat lalu (16/10/2020) oleh seorang pengungsi Chechen kelahiran Moskow berusia 18 tahun, yang kemudian ditembak mati polisi.
Beberapa polisi mengatakan Paty sebelumnya mendiskusikan karikatur Nabi Muhammad saw. di kelasnya, hal yang memicu ancaman terhadapnya.
Enam belas orang telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan terhadap serangan itu.
Baca Juga : Menteri Keuangan Prancis Dukung Presiden Macron Pada Sikap AS-China
Sumber: VOA Indonesia