RAKYATKU.COM,BARRU - "De' upakasiri ki' (tidak akan kupermalukan)". Begitu penegasan warga di Coppeng-coppeng untuk memenangkan pasangan nomor urut 2, Suardi Saleh-Aska Mappe (SS-AK).
Penegasan itu disampaikan sejumlah perwakilan elemen saat Suardi Saleh melakukan sosialisasi di kampung tersebut, Sabtu (17/10/2020).
Bukti kinerja dan keberpihakan nyata Suardi Saleh di periode pertama menjadi alasannya. Karena itu, mereka tidak ingin berpaling, apalagi mencoba-coba mengalihkan dukungan ke mereka yang belum berpengalaman.
Baca Juga : Cegah Penularan COVID-19, Suardi Saleh-Aska Mappe Imbau Tidak Ada Mobilisasi Massa
Warga setempat, Tamwir mengaku bahwa kemajuan Barru di tangan Suardi Saleh benar-benar telah dirasakan manfaatnya. Misalnya dengan adanya program Mal Pelayanan Publik (MPP) yang membuat warga merasa nyaman dalam proses pengurusan.
"Nyaman sekali. Kebanyakan warga Barru kan yang biasa mengurus-urus itu boleh dikatakan sudah tua. Jadi mereka tidak capek lagi kesana-kemari mengurus-urus berkas karena sudah ada pelayanan cepat," urainya.
Warga lainnya, Mahmudi juga melontarkan penyataan yang menyebutkan bahwa warga Coppeng-Coppeng tidak akan membuat malu pasangan SS-AK. Dirinya berkomitmen untuk selalu bersama Suardi Saleh hingga kapan pun.
Baca Juga : MK Tolak Gugatan Rival, Suardi Saleh: Sekali Lagi, Ini Kemenangan Rakyat Barru
"Kami tidak akan permalukan Pak Suardi dan Pak Aska di sini. Kami semua di sini telah merasakan dampak positif pembangunan Pak Suardi," bebernya.
Bagi Suardi Saleh, kepentingan warga harus diutamakan dalam setiap programnya. Menurut bupati Barru periode 2016-2020 ini, pemimpin adalah pelayan rakyat.
"Kita semua ini (warga) harus selalu hadir berkontribusi untuk pemerintah. Pemerintah tidak akan baik tanpa campur tangan ta semua. Barru juga bisa sebaik saat ini itu karena kami (pemerintah) mendengar aspirasita," pesan Suardi yang disambut tepuk tangan oleh warga yang hadir.
Baca Juga : Sah! KPU Umumkan Suardi-Aska Pemenang Pilkada Barru, Unggul di 6 Kecamatan
Selain itu, Suardi Saleh menyebut bahwa pemimpin harus selalu hadir untuk melayani. Bukan dilayani.