.jpeg&width=800&height=450)
RAKYATKU.COM - Dua kandidat ketua Mappi Sulamapua sudah mengungkap programnya. Mana yang lebih menarik dan lebih realistis?
"Kalau saya lihat, Pak Abdullah Najang paling siap," jawab Yusup Padang Allo, Senin (12/10/2020).
Yusup penilai paling senior di wilayah Sulamapua. Termasuk pelopor dan perintis hadirnya penilai di tiga pulau besar di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Baca Juga : Andi Erwin Nurba Terpilih Pimpin IKJPP Sulamapua Periode 2020-2024
Dia menganggap program Abdullah Najang lebih fokus dan lebih detail. Sangat realistis dan bisa langsung diterapkan saat terpilih kelak.
Pria berdarah Toraja itu menambahkan, program-program Abdullah Najang sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Pengadaan kantor atau sekretariat, misalnya. Sudah sewindu atau 8 tahun, Mappi Sulamapua tidak punya kantor. Selama ini hanya nebeng di kantor ketua DPD. Sekadar formalitas.
Baca Juga : Dilepas Ketua DPD, 10 Relawan Antar Bantuan Mappi Sulamapua ke Sulbar
Pada dialog terbuka Jumat malam (9/10/2020) di Red Corner Makassar, Abdullah Najang menyebut sekretariat adalah keniscayaan.
"Besar atau kecil, sekretariat sudah wajib ada," tegas kepala Cabang Makassar KJPP Abdullah Fitriantoro dan Rekan yang disambut tepuk tangan peserta.
Kedua, kata Yusup, program untuk memfasilitasi pendidikan berbiaya murah. Juga peningkatan kompetensi penilai dengan memperbanyak pelatihan.
Berikutnya, sinergitas dengan para stakeholders. Baik dengan organisasi lain yang berkaitan dengan infrastruktur maupun dengan pemerintahan. Sosialisasi kepada masyarakat juga akan diintensifkan.
"Semua itulah yang dibutuhkan sekarang dan ke depan. Lagipula latar belakang pendidikan Pak Abdullah (Statistika IPB) mendukung. Dua periode menjadi pengurus DPD sebagai bendahara umum juga membuat komunikasi dengan DPN bisa lebih lancar," kata kepala Cabang Makassar KJPP Toto Suharto itu.
Baca Juga : Bangun Sinergitas dengan DPD MAPPI Sulamapua, UIN Alauddin Siapkan Mata Kuliah Manajemen Aset
Yusup Padang Allo (kanan) bersalaman Abdullah Najang dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.
Bagaimana dengan Iki Paseru, kandidat lainnya? Yusup menyebut tiga pilar yang diusung Iki cenderung normatif. Terlalu umum. Abdullah Najang lebih maju karena fokus dan lebih detail.
Yusup juga sempat mengkritik jargon Iki yang ingin mengembalikan kejayaan Mappi Sulamapua.
Baca Juga : Perdana di Kepengurusan Baru, PLP-1 Mappi Sulamapua Diikuti 18 Peserta
"Menurut saya, itu tidak jelas. Kapan berjaya? Apa yang mau dikembalikan?" katanya.
Lain lagi dengan senior Mappi lainnya, Ahmad Syawal. Sebagai ketua DPD Mappi Sulamapua periode 2016-2020, dia menganggap dua kandidat penerusnya sama-sama mumpuni.
"Kita ingin lebih baik dan orang-orang seperti ini (Abdullah Najang dan Iki Paseru) yang memang diharapkan. Keduanya mumpuni," ujar Ahmad Syawal.
Baca Juga : Perdana di Kepengurusan Baru, PLP-1 Mappi Sulamapua Diikuti 18 Peserta
Musda Mappi Sulamapua digelar 19-20 Oktober 2020. Hanya dua kandidat yang akan bertarung. Abdullah Najang dan Iki Paseru sepakat menyerahkan penentuan ketua DPD kepada pemilik hak suara. Tidak ada aklamasi.
Ketua panitia, Muhajirin A Salam mengatakan, pemungutan suara menggunakan sistem drive thru. Pemilik hak suara datang ke Hotel Claro pada waktu yang ditentukan.
Mereka menggunakan hak suara dengan mencoblos atau mencentang surat suara. Setelah itu mereka akan menerima snack dan langsung pulang.
Baca Juga : Perdana di Kepengurusan Baru, PLP-1 Mappi Sulamapua Diikuti 18 Peserta
Penghitungan suara akan dilakukan secara virtual. Hanya pimpinan sidang, panitia SC dan OC, serta calon yang hadir langsung di lokasi penghitungan. Pemilik suara menyaksikannya lewat live streaming.
