RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Suhu politik Pilwalkot Makassar 2020 mulai memanas. Pemantiknya adalah video berkonten isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang menyudutkan Munafri Arifuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman). Keduanya adalah Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota.
Video itu merekam pidato salah satu Ketua LPM, berinisial SD. Dia menyebut bahwa jika kelak Appi-Rahman terpilih, maka sektor usaha di Kota Makassar akan dimonopoli kelompok pribumi, melalui Bosowa Grup. Sementara kelompok etnis yang terlibat di perekonomian Kota Makassar akan dipinggirkan.
"Kami atas nama tim bersama dengan tim hukum telah melaporkan saudara SD ke Polda Sulsel tadi pagi. Alhamdulillah laporan kami diterima," terang Ketua tim Hukum Appi-Rahman, Yusuf Gunco, saat jumpa pers, di Hotel Aryadhuta, Jumat (11/9/2020).
Baca Juga : Sudah Komitmen, Appi-Rahman Lanjutkan Perjuangan Tangani Covid-19 di Kota Makassar
Dalam laoran itu, lanjut Yugo sapaan akrab Yusuf Gunco, juga disertakan bukti-bukti. Seperti rekaman video pidato si terlapor dan video permohonan maafnya.
"Termasuk pihak-pihak yang ikut menyebarkan video tersebut, juga akan kami laporkan," sambung mantan Anggota DPRD Makassar ini dalam rilis yang diterima Rakyatku.com.
Yugo juga menegaskan bahwa orang yang terekam dalam video tersebut dipastikan bukan bagian dari relawan Appi-Rahman.
Baca Juga : Akui Kemenangan Rival dengan Kepala Tegak, Appi-Rahman Tuai Pujian
Ia pun meminta seluruh relawan Appi-Rahman untuk tetap mengedepankan politik santun.
"Jangan sampai ada para relawan, para ketua-ketua tim relawan melakukan hal-hal yang merugikan Pak Appi dan Pak Rahman," tutupnya.
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Appi-Rahman, Erwin Aksa menegaskan untuk tidak terpancing dengan kejadian ini. Para relawan, kata Erwin, harus fokus pada kerja-kerja pemenangan.
Baca Juga : Kesatria Beri Selamat kepada Danny-Fatma, Ini Kata-Kata Menggetarkan Erwin Aksa dan Appi-Rahman
"Tidak usah ditanggapi karena akan buang-buang energi. Kita fokus saja untuk memenangkan Appi-Rahman," singkatnya.
