RAKYATKU.COM - Kasus yang terus bertambah di Afrika Selatan telah membuat negara itu kekurangan dokter dan perawat di rumah sakit.
Lebih dari sepertiga infeksi telah dilaporkan di Gauteng - pusat keuangan Afrika Selatan, dan sebuah provinsi yang dengan cepat menjadi pusat penyebaran nasional.
Dikutip dari BBC, Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan bahwa 28.000 tempat tidur rumah sakit telah tersedia untuk pasien Covid-19. Tetapi negara itu masih sangat kekurangan dokter dan perawat.
Baca Juga : WHO: Invasi Rusia ke Ukraina Bisa Munculkan Virus Corona Varian Baru
Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa apa yang terjadi di Afrika Selatan kemungkinan akan terjadi di seluruh benua.
Afrika Selatan telah memberlakukan penguncian ketat pada April dan Mei yang memperlambat penyebaran virus corona.
Namun dibuka kembali secara bertahap pada Juni. Tetapi pembatasan, termasuk larangan penjualan alkohol, masih dilakukan bulan lalu karena tingkat infeksi mulai meningkat lagi. Keadaan darurat juga berlaku sampai 15 Agustus.
Baca Juga : WHO Sebut Virus Corona Akan Jadi Bagian Ekosistem
Dikutip dari suara.com, investigasi BBC ditemukan serangkaian kegagalan sistematis yang telah menghabiskan tenaga profesional kesehatan dan membuat layanan kesehatan hampir runtuh.
Penambahan infeksi harian paling banyak terjadi di Amerika Serikat (57.651 kasus), India (54.865 kasus), Brasil 42.578 kasus), Kolombia (10.673 kasus), dan Afrika Selatan (10.107 kasus).
Namun secara peringkat, lima besar kasus paling banyak terjadi di Amerika Serikat ( 4.763.540 kasus), Brasil ( 2.708.876 kasus), India (1.751.919 kasus), Rusia ( 845.443 kasus), dan Afrika Selatan (503.290 kasus).