Jumat, 10 Juli 2020 23:31

Banyak Kutu Loncat, Puang Makka Sebut Dokter Fadli Aset NU

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
dr Fadli Ananda
dr Fadli Ananda

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Sulsel, AGH As-Syekh Sayyid Habib A Rahim Assegaf Puang Makka, bercerita soal sosok Dokter Fadli Ananda. 

RAKYATKU.COM - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Sulsel, AGH As-Syekh Sayyid Habib A Rahim Assegaf Puang Makka, bercerita soal sosok Dokter Fadli Ananda. 

Bakal calon wali kota Makassar itu diakuinya merupakan sosok yang tidak bisa dilepaskan dari NU. Darah NU mengalir pada sosok dokter muda tersebut.

Puang Makka menyebut Dokter Fadli Ananda merupakan putra dari Prof Iskandar Idy, mantan ketua PWNU Sulsel. Ayah Dokter Fadli merupakan aktivitas dan pejuang NU yang merintis karier dari bawah. Olehnya itu, sosok sang dokter muda itu diharapkan juga mampu berkontribusi buat Nahdliyin.

"NU mengalir di darah Dokter Fadli. Ayahnya itu bukan hanya ketua (NU) wilayah, tapi aktivitas dan pejuang NU. Makanya, Dokter Fadli itu jangan dilihat sebelah mata, jangan diabaikan," kata Puang Makka, Jumat (10/7/2020).

Puang Makka menyampaikan NU tentunya netral pada pilkada. Toh, sudah ada imbauan dari Habib Luthfi agar NU tidak menjadi bumper politik. Ia pun mendoakan semua kandidat yang terbaik. Namun, diakuinya bila bicara secara sosok, Dokter Fadli tidak akan bisa lepas dari NU.

Ia tidak ragu menyampaikan Dokter Fadli merupakan aset NU. "Kalau soal politik, saya tidak masuki, saya sudah lama pensiun urusan politik. Saya tidak bicara kandidat, saya cuma bicara nahdliyin, sosoknya," ucap mursyid tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf al-Makassary ini. 

"Anak ini aset (NU). Semoga bisa berkiprah sesuai bidangnya, apa yang bisa dia lakukan untuk nahdliyin ke depan," sambung Puang Makka.

Lebih jauh, Puang Makka kembali menegaskan figur yang akan berpasangan dengan Syamsu Rizal alias Deng Ical itu memiliki hubungan erat dengan NU. Ia pun berharap menjelang kontestasi politik, tidak muncul sosok yang tiba-tiba mengklaim sebagai tokoh NU dan memasuki area politik. 

"Banyak orang tidak tahu loncat dari mana, tiba-tiba jadi tokoh NU. Banyak kutu loncat sekarang," pungkasnya.