Jumat, 10 Juli 2020 12:59

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya di Luwu Utara Mulai Disalurkan

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (kanan) usai menyerahkan bantuan di Kantor Lurah Salassa, Kamis (9/7).
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (kanan) usai menyerahkan bantuan di Kantor Lurah Salassa, Kamis (9/7).

Sebanyak 45 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Salassa, Kecamatan Baebunta dan Desa Salama Kecamatan Sabbang menerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Sebanyak 45 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Salassa, Kecamatan Baebunta dan Desa Salama Kecamatan Sabbang menerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Masing-masing KK mendapat bantuan senilai Rp17.500.000.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, di Kantor Lurah Salassa, Kamis (9/7) kemarin, bersama Ketua DPRD Basir, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Syamsul Syair, dan juga Erfika selalu PPK Rumah Swadaya dari Kementerian PUPR.

"Pemberian bantuan ini merupakan wujud komitmen untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang berpenghasilan rendah. Segala bantuan ini tentu merupakan bentuk keseriusan dan perhatian Ibu Bupati, Ibu Indah dan SKPD yang membidangi," terang Erfika saat menyampaikan laporan.

Sementara itu, Bupati Indah menuturkan bahwa BSPS berfokus pada peningkatan kualitas rumah, bukan pembangunan rumah baru.

"Masing-masing KK mendapat bantuan Rp17,5 juta. Harus kita pahami bahwa perumahan swadaya ini dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat dalam hal ini bergotong-royong, sebab dari nilai bantuan yang diberikan tidak akan cukup jika melihat kebutuhan tapi tetap harus dimaksimalkan," kata Indah.

Program bantuan rumah dari Kementerian PUPR dimulai sejak tahun 2016 dengan membangun rumah nelayan di Desa Poreang. Lalu pada 2017 di Desa Pengkajoang. 

Setahun kemudian di Desa Tamuku dan tahun 2019 Pemda Luwu Utara mendapat alokasi 505 unit BSPS yang tersebar di 9 kecamatan; 25 desa dan satu kelurahan. Tahun ini kembali berlanjut meski tidak sebanyak dengan kuota tahun lalu.

"Hal ini tentu merupakan bentuk perhatian Pemerintah Pusat kepada Pemda. sebab kita mendapat alokasi yang cukup besar dibanding dengan daerah lain. Saya kira ini wujud koordinasi yang cukup baik yang telah kita bangun sebab program dari pusat tidak pernah berhenti menyentuh masyarakat di Luwu Utara. Kita berharap mudah-mudahan perhatian pemerintah tidak pernah putus meski di tengah pandemi covid-19," tutur bupati perempuan pertama di Sulsel ini.