Sabtu, 04 Juli 2020 23:55

Aktivis dan Nelayan Sangkarrang Usir Kapal Penambang Pasir Asal Belanda

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tekanan dari ribuan warga Kecamatan Sangkarrang bersama aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI MPO) Cabang Makassar dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Makassar Timur membuat kapal sedot pasir milik PT Boskalis kabur, Sabtu pagi (4/7/2020). 
Tekanan dari ribuan warga Kecamatan Sangkarrang bersama aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI MPO) Cabang Makassar dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Makassar Timur membuat kapal sedot pasir milik PT Boskalis kabur, Sabtu pagi (4/7/2020). 

(HMI MPO) Cabang Makassar dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Makassar Timur membuat kapal sedot pasir milik PT Boskalis kabur, Sabtu pagi (4/7/2020). 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tekanan dari ribuan warga Kecamatan Sangkarrang bersama aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI MPO) Cabang Makassar dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Makassar Timur membuat kapal sedot pasir milik PT Boskalis kabur, Sabtu pagi (4/7/2020). 

Warga menolak aktivitas penambangan pasir laut yang berdampak kerusakan lingkungan dan ekosistem laut.

Kapal penyedot pasir awalnya menuju lokasi penambangan sekitar pukul 10.00 Wita disaksikan ribuan warga yang sudah bersiap untuk melakukan aksi penolakan.

Dengan menggunakan perahu tradisional, para nelayan mengepung dan mengejar kapal hingga akhirnya kapal sedot pasir tersebut kabur meninggalkan lokasi menghindari amukan para nelayan.

Kordinator aksi, Sardi, mengatakan apabila kapal Royal Boskalis Westminster ini tetap melakukan aktivitas penambangan, maka nelayan juga akan tetap terus melakukan penolakan dan melibatkan gerakan pemuda aktivis di Kota Makassar.

"Tetap akan kami kawal. Kita tidak akan mengorbankan kehidupan masyarakat pulau yang kehilangan mata pencaharian cuma karena alasan pembangunan. Toh, masyarakat kecil seperti nelayan ini cuma dapat dampak buruknya," ucapnya.

Ketua IMM Cabang Makassar Timur, Muslim Haq, juga mengecam aktivitas penambangan yang destruktif ini. "Kita tegaskan IMM tetap akan mengawal sampai penambangan ini dihentikan," katanya.

Dalam pertemuan usai aksi, apabila kapal penambang pasir ini masih bekerja, maka ribuan nelayan akan mengerahkan massa lebih banyak. Mereka juga berencana membakar kapal penambang asal Belanda ini.