Senin, 08 Juni 2020 20:57

Ditemukan Peternak, Domba Berkepala Dua dan Tiga Telinga Cuma Bertahan Hidup Empat Hari

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ist
Ist

Peternak di Argentina dibingungkan ketika seekor domba melahirkan domba mutan, yang lahir dengan dua kepala dan tiga telinga.

RAKYATKU.COM - Peternak di Argentina dibingungkan ketika seekor domba melahirkan domba mutan, yang lahir dengan dua kepala dan tiga telinga.

Domba cacat itu bertahan beberapa hari sebelum dilaporkan mati di laboratorium universitas.

Ia dilahirkan di sebuah peternakan di daerah Colonia La Alianza di kotamadya Coronel Belisle, provinsi Rio Negro di Argentina tengah.

Sebuah video yang menyedihkan menunjukkan domba itu mengembik lemah saat berjuang untuk berdiri.

Seorang wanita membungkus domba mutan dengan kantong plastik dan mengambilnya untuk melihat lebih dekat.

Peternak Juan Carlos Sarasola, yang memiliki sekitar 50 domba, mengatakan kepada media setempat: "Biasanya melihat dua penjajah keluar dari ibu dan hidungnya, tetapi tidak ada yang terjadi.

"Kami tidak tahu harus berbuat apa. Kami pikir keturunannya sudah mati, atau kembar, jadi pekerjaannya lebih sulit," dikutip dari dailystar.

Juan meminta bantuan dari seorang pekerja yang memasukkan tangannya ke dalam rahim domba untuk memeriksa kondisi hewan itu.

Pekerja itu kemudian memberi tahu pemiliknya bahwa domba yang belum lahir memiliki dua kepala dan tiga telinga dan Juan berkata, "Saya pikir dia gila."

Para lelaki memutuskan untuk menurunkan induk domba untuk menghentikannya agar lebih menderita dan berhasil menyelesaikan kelahiran domba berkepala dua.

Mereka memberi susu kepada ibunya yang baru lahir dan si petani berkata, "Itu mengambil susu dengan mulut satu kepala dan susu keluar melalui hidung yang lain."

Hewan itu ditempatkan oleh pemanas pada malam pertama percaya bahwa itu akan mati pada pagi hari tetapi mereka menemukannya hidup pada hari berikutnya.

Juan berkata: "Kami bisa mendengarnya mengembik tanpa henti sehingga kami memberinya dan menghangatkannya."

Dia mengatakan domba tidak dapat berdiri karena kedua kepala tampak terlalu berat untuk itu tetapi "tidak apa-apa".

Petani dan istrinya menghubungi profesor dari Sekolah Rumah Sakit Hewan Universitas Rio Negro yang mengambil hewan untuk dianalisis.

Tidak jelas apa yang menyebabkan malformasi dan anak domba dilaporkan mati setelah empat hari.