RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Setelah melakukan pamantauan penyaluran bantuan sosial di Kecamatan Rongkong, Jumat (29/5), Pemda Luwu Utara bersama Kepala Kantor Pos Wilayah Luwu dan Tana Toraja melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Seko, Sabtu (30/5) pagi sekira pukul 07.30 WITA.
Mengendarai roda empat dan roda dua, rombongan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menempuh perjalanan darat sekira 9 jam karena akses jalan sebagian tertutup bongkahan longsoran akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.
Tiba di Desa Eno sekira pukul 17.30 WITA, pemantauan penyaluran bansos dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19 di Kantor Camat Seko.
"Bersama ibu bupati kami rutin memantau penyaluran bantuan sosial baik itu Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), maupun Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Pemantauan tidak hanya dari Inspektorat sebagai APIP, tapi juga melibatkan APH (Aparat Penegak Hukum) dari kabupaten maupun desa setempat. Tidak sekadar memantau, tiap minggu kami melaksanakan evaluasi, sebab kita juga diawasi oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)," kata Inspektur Inspektorat Luwu Utara, Muchtar Jaya usai menyerahkan bantuan secara simbolis.
Di hari yang sama, jelang Magrib, rombongan bergerak ke perbatasan Seko-Rampi tepatnya di Desa Taloto yang dihuni sekira 319 Kepala Keluarga.
"Kondisi medan yang cukup berat tidak menyurutkan niat kami untuk sampai ke desa ini dan menemui masyarakat yang sudah menunggu. Meski pandemi, kita harus memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tidak berhenti, sebab pemerintah menjadi garda terdepan sekaligus benteng terakhir dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," kata bupati yang karib disapa IDP ini didampingi Ketua DPRD, Kepala Dinas PMD, Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial, Camat, Danramil, dan Kapolsek Seko.
Di desa yang menjadi desa pertama dikunjungi IDP pada tahun 2019 silam itu, Ia berpesan agar bansos yang diterima dibelanjakan di dalam desa untuk memenuhi kebutuhan pokok.
"Ini sudah sering saya sampaikan bahwa bantuan yang diberikan tidak untuk beli pulsa atau rokok, tapi untuk memenuhi kebutuhan pokok utamanya bahan makanan yang bergizi demi menjaga daya tahan tubuh. Juga sebisa mungkin agar dibelanjakan di dalam desa atau di kecamatan, agar roda perekonomian dan indeks desa membangun tetap bergerak meski di tengah pandemi covid-19," harap IDP.
Sementara dari laporan Kadis PMD, Misbah, jumlah penerima bantuan sosial di desa perbatasan Seko-Rampi tersebut sebanyak 130 KK.
Diketahui, tak hanya di ibukota kecamatan, rombongan bupati juga keliling dengan mengendarai ojek yang terkenal dengan ongkos termahal untuk memantau penyaluran bansos dengan mengunjungi Desa Tanamakaleang dan Hoyane Seko Tengah, Minggu (31/5) , dan berakhir di di Desa Malimongan, Seko Lemo, pada Senin (1/6).