Kamis, 21 Mei 2020 09:02

Dokter yang Diseret dan Ditelanjangi di India Ini Ternyata Pernah Keluhkan APD yang Minim

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Suasana evakuasi dr Sudhakar
Suasana evakuasi dr Sudhakar

Dua kali serangan lutut melumpuhkan Sudhakar. Dia yang awalnya berdiri, langsung terbaring di jalanan beraspal.

RAKYATKU.COM - Dua kali serangan lutut melumpuhkan Sudhakar. Dia yang awalnya berdiri, langsung terbaring di jalanan beraspal.

Sudhakar seorang dokter di negara bagian Andhra Pradesh, India. Sabtu lalu, dia diseret polisi di depan umum. Setengah telanjang. Hanya mengenakan celana panjang, tanpa baju.

Keduanya tangannya diikat ke belakang. Seorang polisi tampak memukulnya dengan tongkat rotan. Setelah itu, dr Sudhakar dibawa pergi.

#JusticeForDrSudhakar menjadi tagar populer di Twitter. Banyak yang mempertanyakan perlakuan polisi terhadap dokter anestesi tersebut.

"Apa yang terjadi di Andhra Pradesh? Mengapa dokter diperlakukan dengan cara ini? #JusticeForDrSudhakar," cuit @FreakyChakram.

"Beginilah cara dokter diperlakukan di Andhra Pradesh. Silakan lihat ke Pak ini, adalah tanggung jawab setiap warga negara untuk melindungi dokter dan pekerja garis depan kami," tambah @NaraRakesh.

Setelah video menjadi viral, polisi akhirnya memberi klarifikasi. Mereka mengatakan, dokter tersebut menelanjangi dirinya sendiri. Dokter itu disebut sedang mabuk dan membuat keributan.

Komisaris polisi Visakhapatnam, RK Meena mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa polisi yang menganiaya Sudhakar telah ditahan. Penyelidikan sedang dilakukan.

Namun, ia mengatakan, Sudhakar berada dalam keadaan mabuk. Dia menyambar telepon seorang polisi lalu membuangnya.

RK Meena mengaku awalnya tidak tahu bahwa dia adalah seorang dokter. 

"Dia benar-benar mabuk. Ketika polisi mencoba mengendalikannya, dia meneriakkan kata-kata kotor. Dia merobek bajunya dan duduk di jalan, menciptakan gangguan di depan umum," lanjutnya.

Dia menambahkan bahwa dokter itu menderita gangguan psikotik dan telah dikirim ke Rumah Sakit King George (KGH) untuk tes medis.

Dikutip dari Hindustantimes.com, anggota politbiro Partai Telugu Desam, Varla Ramaiah ikut mengecam tindakan polisi.

"Itu adalah perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan kepada seorang dokter Dalit karena mempertanyakan ketidakefisienan pemerintah," katanya.

Rupanya, pada 8 April 2020, dr Sudhakar telah diskors dari Rumah Sakit Area di Narsipatnam. Kabarnya, dia sempat mengeluhkan minimnya Alat Pelindung Diri (APD) untuk dokter dan petugas kesehatan di negara bagian tersebut.

"Ini adalah dr Sudhakar yang diskors karena mengeluhkan kurangnya masker N-95. Polisi memukulnya dan mengikat tangannya di belakang. Seni paling brutal yang pernah dibuat siapa pun. #JusticeForDrSudhakar," cuit @sairamogirala.