Senin, 13 April 2020 15:10

Pesan Satire di Balik Maraknya Foto Polisi India Hasil Editan dengan Latar Ikon Daerah di Sulsel

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto polisi India hasil editan dengan latar Monumen Cinta Habibie-Ainun di Parepare.
Foto polisi India hasil editan dengan latar Monumen Cinta Habibie-Ainun di Parepare.

Ada-ada saja ulah netizen di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Mereka mengedit foto polisi India dengan latar belakang ikon daerah masing-masing.

RAKYATKU.COM,PAREPARE - Ada-ada saja ulah netizen di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Mereka mengedit foto polisi India dengan latar belakang ikon daerah masing-masing.

Monumen Cinta Habibie-Ainun di Parepare ikut jadi latar. Dalam foto hasil editan itu terlihat sejumlah polisi India berkumpul di depan monumen tersebut.

Walau dimaksudkan hanya untuk lucu-lucuan, foto-foto tersebut sebenarnya mengandung pesan satire. Warga merindukan penegakan hukum untuk memutus mata rantai wabah virus corona.

Tidak cukup dengan anjuran atau imbauan untuk tetap tinggal di rumah. Buktinya, sudah lama pemerintah mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Namun, jalanan dan sejumlah tempat tetap ramai.

Kalau dibiarkan begitu saja, sampai kapan wabah corona akan berakhir? Berapa banyak korban yang akan berjatuhan sampai sebagian besar orang akan sadar akan bahayanya?

Kebijakan pembatasan di Indonesia sebenarnya sudah sangat terlambat. Kalau kebijakan itu diambil pada awal wabah, mungkin korban tidak akan jatuh sebanyak saat ini.

Di India, kasus corona juga tinggi. Tapi, pemerintah langsung mengambil langkah tegas. Seluruh warga diminta tinggal di rumah. Polisi turun ke jalan-jalan menertibkan warga yang berkeliaran.

Tidak sekadar menegur. Polisi yang bersenjata pentungan tidak segan-segan memukul warga. Juga memberikan dengan aneka hukuman fisik yang lain.

Itulah yang membuat polisi India menjadi terkenal di tengah pandemi corona. Warga yang sudah patuh tinggal di rumah rindu penegakan hukum untuk keselamatan bersama dan untuk kepentingan yang lebih besar.

Sama juga dengan anjuran untuk salat di rumah. Pada saat sebagian warga menahan diri untuk tidak salat berjemaah ke masjid, ada juga warga yang mengabaikannya. Akhirnya, masa tinggal di rumah seperti tak berujung. 

Terlalu lama. Itu karena ada yang tidak disiplin mengikuti anjuran pemerintah. Padahal, kalau kompak, mata rantai virus corona bisa dihentikan dalam waktu sebulan. Haruskah mendatangkan polisi India?