Rabu, 01 April 2020 21:52

60 Surat Kabar Australia Akan Berhenti Terbit, Fokus ke Online

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rupert Murdoch
Rupert Murdoch

Grup media terbesar Australia, Rupert Murdoch News Corp, mengumumkan akan menghentikan penerbitan sekitar 60 surat kabar regional.

RAKYATKU.COM - Grup media terbesar Australia, Rupert Murdoch News Corp, mengumumkan akan menghentikan penerbitan sekitar 60 surat kabar regional.

Keputusan itu akibat wabah Covid-19. Pemasukan iklan menurun drastis.

Surat kabar di negara bagian New South Wales, Victoria, Queensland, dan Australia Selatan akan berhenti terbit dalam bentuk cetak. Mereka akan beralih ke online.

"Kami tidak mengambil keputusan ini dengan enteng," kata Ketua Eksekutif News Corp Australasia Michael Miller seperti yang dikutip oleh judul surat kabar Australia.

"Krisis virus corona telah menciptakan tekanan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mempertahankan sebanyak mungkin pekerjaan," katanya.

"Penangguhan edisi cetak komunitas kami telah dipaksakan kepada kami oleh penurunan cepat dalam pendapatan iklan. Setelah pembatasan ditempatkan pada lelang real estat dan inspeksi rumah, penutupan paksa tempat acara dan restoran setelah darurat virus corona," tambahnya.

Banyak kelompok media Australia telah bergeser untuk fokus ke konten online sebelum pandemi dimulai.

Pengumuman ini mengikuti serangkaian pengumuman penutupan media. Termasuk kawat nasional AAP, yang akan berhenti bekerja akhir tahun ini.

Langkah ini menggemakan tren global.

Penerbit surat kabar terbesar AS, Gannett, mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya membuat cuti yang tidak ditentukan.

Jatuhnya pembaca dan munculnya Google dan Facebook sebagai pemain dominan dalam periklanan telah membuat perusahaan media merugi.