Rabu, 18 Maret 2020 10:50

Lewat Fashion, Icha Bangkitkan Kebanggaan Kain Tradisional Sulawesi Selatan

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Lewat Fashion, Icha Bangkitkan Kebanggaan Kain Tradisional Sulawesi Selatan

Siapa yang tak kenal Icha A.Z Lily, sosoknya begitu mumpuni di industri fashion Tanah Air, khususnya di Sulawesi Selatan sebagai pemerhati kebudayaan melalui industri fashion. 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Siapa yang tak kenal Icha A.Z Lily, sosoknya begitu mumpuni di industri fashion Tanah Air, khususnya di Sulawesi Selatan sebagai pemerhati kebudayaan melalui industri fashion. 

Indonesia memiliki keberagaman budaya yang indah, hendaknya dapat menjadi inspirasi dan karakter pada sebuah karya fashion modern. Kecintaan terhadap budaya dan fashion menjadi sebuah tekad Icha A.Z Lily untuk membangkitkan kain tradisional dari Sulawesi Selatan, tak hanya di kenal di Indonesia tapi juga di kancah International. 

Melalui event organizer yang dibentuknya sendiri bersama rekannya 20 tahun silam, Icha terbilang sukses mempertahankan eksistensi 3production hingga saat ini. Menghadirkan terobosan-terobosan baru melalui event - event yang digelarnya. Salah satu event tahunan yang sangat dikenal dan telah menjadi barometer lifestyle di Indonesia Timur, yakni pagelaran International Woman Exhibition FEMME.

Melalui perhelatan tersebut, di tangan perempuan lulusan Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin tersebut di design dengan spektakuler setiap tahunnya, dengan memadukan unsur budaya dan fashion. Melibatkan desainer-desainer ternama Indonesia dan International, untuk mengangkat kain - kain khas budaya Sulawesi Selatan, menjadi sebuah karya yang indah. Mulai dari kain lagosi, lontara, cora' la'ba, motif cobo', kain tenun toraja, hingga kain kapas Jeneponto. 

Perempuan kelahiran 26 Juni 1973 itu mengakui sepanjang perjalanan FEMME tidak pernah lepas dari unsur kebudayaan. Sebab, Sulawesi Selatan kaya akan budaya, sehingga melalui FEMME, sebagai pekan mode fashion show tidak pernah hentinya mengangkat kain nusantara, khususnya kain khas dari berbagai kabupaten-kota yang ada di Sulawesi Selatan. 

"Saya mencoba menggilir kain Nusantara setiap kabupaten di Sulawesi Selatan. Mulai dari Gowa, Sengkang, Toraja, dan lain sebagainya. Melalui FEMME, ditangan para desainer, kita mengangkat kain-kain tersebut menjadi sebuah gaun yang cantik," ungkap perempuan peraih penghargaan sebagai Chairwoman FEMME, dalam industri kreatif dan UMKM dalam fashion dari Ibu Menteri Koperasi dan UMKM Ibu Bintang Puspayoga. 

Tidak hanya itu, baru baru ini perempuan peraih penghargaan Perempuan Pemerhati Budaya dari Cita Prasanna, Berbudaya itu Keren, juga berhasil menggelar fashion show di jembatan kaca Patung Yesus Buntu Burake di Tanah Toraja. Pagelaran event tersebut merupakan kerjasama dari Pemerintah Tanah Toraja dengan melibatkan desainer ternama Indonesia, salah satunya Mayaratih Couture. 

"Kedepannya, saya ingin mencoba mengangkat kain khas dari Kajang Bulukumba. Sebab disana itu, mereka memiliki khas tersendiri dengan nuansa yang serba hitam," ujar perempuan peraih penghargaan dari Walikota Makassar pada HUT kota Makassar ke 412 sebagai Tokoh Wanita Memajukan Kota Makassar dalam Industri Kreatif Fashion.

Selain itu, kehadiran FEMME yang menjadi salah satu terobosan dari 3production juga terkonsentrasi bagaimana memajukan usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai bentuk upaya untuk mendorong perekonomian rakyat. Hal tersebut terbukti dari kesuksesan 3production selama 20 tahun terakhir dalam menggelar FEMME selalu melibatkan UMKM. 

"Hal ini membuktikan bahwa kita sudah cukup lama merangkul UMKM melalui keberadaan FEMME. Konsen kita kedepan, bagaimana merangkul lebih banyak lagi UMKM lokal. Kita ingin memberi lebih banyak ruang ke pelaku UMKM khususnya UMKM milenial untuk lebih berkarya," terang Icha sapaan akrabnya.

Tidak hanya itu, pagelaran International Woman Exhibition FEMME yang ke 15 dan Celebes Beauty Fashion Week (CBFW) yang ke - 6 tahun, yang rencananya akan digelar, 25 - 29 Maret nanti terpaksa mengalami penundaan. Penundaan tersebut karena adanya imbauan dari pemerintah sehubungan dengan merebaknya pandemi Corona virus (Covid - 19). 

"FEMME dan CBFW mengalami penundaan berdasarkan imbauan pemerintah, walau pun sudah dipersiapkan dengan baik, kondisi ini harus diterima dengan lapang dada," paparnya. 

Jadw perhelatannya kembali, akan disampaikan secara resmi nantinya. Selain itu, pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan seluruh pihak terkait, dalam persiapan penyelenggaraan FEMME dan CBFW yang hampir rampung.