RAKYATKU.COM - Sebuah pesawat terpaksa terbang selama hampir 16 jam, setelah Presiden AS mengumumkan larangan di wilayah udara AS karena virus corona.
Boeing 787-9 lepas landas dari Papeete, di pulau Tahiti di Polinesia Prancis. Itu seharusnya berhenti di Los Angeles, California, sebelum terbang ke tujuannya ke Paris, Prancis.
Namun, karena Donald Trump telah menangguhkan semua perjalanan dari Eropa ke Amerika Serikat, maka pesawat itu harus terbang langsung ke Prancis, bukan melalui AS.
Untuk sampai di tujuannya, pesawat Air Tahiti Nui harus menempuh jarak sekitar 15.715 kilometer. Dan setelah terbang selama 15 jam, 45 menit, pesawat berhasil mendarat di bandara Paris Charles de Gaulle.
Menurut Flight Radar, pesawat itu terbang pada 15 Maret pukul 3.10 pagi, dan tiba pada Rabu pagi pukul 5.54.
Perjalanan itu disebut sebagai "penerbangan domestik terpanjang di dunia".
Dilaporkan bahwa Boeing 787-9 mampu menyelesaikan penerbangan panjang karena tidak penuh dengan penumpang atau kargo.
Pada Oktober 2019, Qantas Airlines Boeing 787 terbang tanpa henti dari New York ke Sydney, selama 19 jam 16 menit, sebagai bagian dari penerbangan eksperimental di mana empat pilot bergantian mengoperasikan pesawat.