RAKYATKU.COM - Lain kali berpikirlah sebelum menyerang wanita! Seorang pria di Iran mendapatkan pelajaran berharga setelah melecehkan wanita karena kerudungnya.
Rekaman menunjukkan pria berjanggut itu melecehkan wanita itu di trotoar sebelum menendangnya ke jalan.
Dalam sebuah video, pria berjanggut itu terlihat berjalan di trotoar. Seorang wanita berjalan ke depannya dari arah berlawanan.
Pria itu berhenti dan memarahinya. Namun wanita itu mengabaikannya. Dia terus berjalan.
Pria itu kemudian berbalik dan mengikutinya. Dia terus menceramahinya, dan menghadangnya.
Malah, pertemuan mereka berubah menjadi kekerasan. Pria berjanggut itu mengarahkan tendangan ke arahnya wanita tersebut. Korban jatug ke jalan, di antara dua mobil yang diparkir.
Setelah menghindari pukulan lain, wanita itu melawan. Dia mulai bergulat dengan pria itu, dia terus memukulnya, meskipun tersandung di trotoar.
Dia akhirnya mendorong wajah pria itu dan memaksanya mundur ke dinding.
Pada titik ini, dua pejalan kaki telah memperhatikan apa yang terjadi dan mencoba berdiri di antara mereka untuk melindungi wanita itu dari serangan.
Namun, bukannya takut, wanita itu melanjutkan serangannya, dan mengabaikan upaya mereka untuk campur tangan.
Perkelahian berlanjut sampai kerumunan orang berkumpul di sekitar mereka, dan kerudung wanita itu benar-benar terlepas. Pria itu kemudian pergi. Ia melarikan diri di dalam mobil.
Watching this video makes one very angry.
— Masih Alinejad ????? (@AlinejadMasih) March 11, 2020
In broad daylight in Iran, a woman walking in the street is physically harassed by a pro-regime vigilante due to her hijab.
Next time they tell you compulsory hijab is a small issue, show them this video.
Many Iranian women face this pic.twitter.com/gC8dG4xSbs
Laporan di media sosial mengatakan pria bahwa pria itu menegur korban lantara ia tidak mengenakan jilbabnya dengan benar.
Aktivis Iran, Masih Alinejad, yang telah mempelopori kampanye menentang pemakaian kerudung, mengatakan bahwa "banyak wanita Iran menghadapi ini".
"Di siang hari bolong di Iran, seorang wanita yang berjalan di jalan dilecehkan secara fisik oleh pro-rezim karena jilbabnya," kata Alinejad.
"Lain kali jika mereka memberi tahu Anda bahwa jilbab wajib adalah masalah kecil, tunjukkan pada mereka video ini."
Dia menambahkan: "Saya sudah bicara dengan wanita berusia 42 tahun ini. Dia bilang dia pergi ke kantor polisi untuk mengajukan keluhan."
"Namun, pihak berwenang menolak untuk menangkap pria itu karena, dia hanya menghadapi cedera internal, dan pria itu mengatakan dia secara sukarela menegakkan kode moral."
Aturan berpakaian Islami, yang diberlakukan sejak revolusi 1979, menetapkan bahwa jilbab wajib bagi wanita yang berusia lebih dari 13 tahun di Iran.
Pelanggar bisa menghadapi denda, cambuk, atau hukuman penjara.
Amnesty International mengatakan, perempuan dan anak perempuan secara rutin dihentikan di jalan oleh polisi moral dan warga di Iran.