Rabu, 11 Maret 2020 20:11

Kasus COVID-19 di AS Telah Melampaui 1.000, 25 Orang Meninggal

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence bertemu dengan perwakilan perusahaan asuransi di Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, pada hari Selasa. (UPI)
Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence bertemu dengan perwakilan perusahaan asuransi di Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, pada hari Selasa. (UPI)

Kasus Coronavirus di Amerika Serikat sudah melampaui 1.000 infeksi. Pada Selasa malam, negara itu mencatat 1.001 kasus COVID-19, sesuai data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

RAKYATKU.COM - Kasus Coronavirus di Amerika Serikat sudah melampaui 1.000 infeksi. Pada Selasa malam, negara itu mencatat 1.001 kasus COVID-19, sesuai data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Negara Bagian yang paling melaporkan banyak infeksi adalah Washington dengan 267 kasus, California 157 dan Massachusetts 92.

Universitas tersebut melaporkan bahwa secara total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia adalah lebih dari 119.000, dengan 4.284 kematian.

Namun angka yang dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS berbeda. Mereka baru mengonfirmasi 647 kasus pada Selasa sore, dan 25 kematian.

Presiden Donald Trump sebelumnya telah mengumumkan sejumlah langkah untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus corona, termasuk bantuan industri perjalanan, keringanan pembayaran biaya kesehatan dan kemungkinan pemotongan pajak gaji.

Dia dan Wakil Presiden Mike Pence telah membahas upaya ekonomi selama pertemuan Gedung Putih dengan eksekutif industri asuransi.

Trump mengatakan pemerintahannya akan membantu karena industri perjalanan menghadapi kemunduran, begitupun dengan kapal pesiar.

Industri penerbangan diperkirakan kehilangan puluhan miliar dolar karena wabah.

Selain itu, Trump mengatakan ia berencana untuk berbicara kepada Kongres tentang keringanan pajak.

"Kami akan bertemu dengan House Republicans, Mitch McConnell, dan membahas kemungkinan pemotongan pajak gaji atau bantuan, bantuan substansial, bantuan yang sangat besar," katanya kepada wartawan, dikutip UPI.

Trump tidak mengungkapkan rincian rencananya untuk pemotongan seperti itu.