RAKYATKU.COM - Di balik pagar berduri di atas Penjara Taipei, sekelompok kecil narapidana membungkuk, sementara mesin jahit berdenting.
Orang-orang ini bekerja lembur untuk membuat masker, dan membantu menangkal virus corona.
Biasanya, mereka membuat seragam penjara di pabrik jahit di kota Taoyuan.
Tetapi setelah virus corona menyebar ke Taiwan, mereka beralih membuat masker. Sejak pertengahan Februari, para tahanan telah membuat sekitar 52.000 masker.
Seorang narapidana berusia 50 tahun bernama Yuh mengatakan senang melakukan itu, karena dia bisa menjaga keluarganya.
"Ketika mereka datang menemui saya, mereka mengatakan sangat sulit untuk membeli masker di luar sana. Saya berkata kepada mereka, Ayah sedang membuat masker di sini, dan mungkin kamu akan mendapat manfaat dan kesempatan untuk menggunakannya," katanya kepada AFP.
"Setiap kali saya menjahit masker wajah, saya berpikir pada diri sendiri bahwa itu dapat membawa keamanan bagi keluarga saya."
Yuh saat ini telah menjalahi hukuman sepuluh tahun, untuk masa tahanan 23 tahun, karena memiliki narkoba dan senjata api.
"Masker kecil ini tidak hanya memungkinkan kita berkontribusi pada masyarakat, itu juga memberi kita harga diri," katanya.
Menurut AFP, para tahanan secara sukarela melakukan pekerjaan itu. Setelah menjahit, mereka dengan hati-hati memotong masker dengan gunting kecil, sebelum menyetrika dan mengemasnya.
Penjara Taiwan memang selalu mempekerjakan tahanan untuk membuat produk dari makanan hingga pakaian dan sabun.
Program-program ini dirancang untuk mengajarkan keterampilan praktis kepada para tahanan dan juga mengumpulkan dana untuk kompensasi korban dan peningkatan fasilitas.
Masker buatan narapidana sendiri dijual dengan harga sekitar $25. Para narapidana dibayar dengan upah kecil, yang bisa mereka pakai di dalam penjara.