RAKYATKU.COM - Raja Belanda Willem-Alexander meminta maaf kepada Indonesia atas "kekerasan berlebihan" selama perjuangan kemerdekaan di tahun 1940-an.
Pernyataan itu disampaikan pada hari Selasa (10/03/2020) selama kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Maxima ke Indonesia.
"Masa lalu tidak bisa dihapus, dan pada gilirannya harus diakui oleh setiap generasi," kata raja dalam pernyataan bersama, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Jakarta.
"Pada tahun-tahun setelah proklamasi kemerdekaan terjadi perpisahan yang menyakitkan yang menelan banyak korban jiwa," lanjutnya.
"Saya ingin menyatakan penyesalan saya dan meminta maaf atas kekerasan berlebihan dari pihak Belanda pada tahun-tahun itu," tambahnya.
"Saya melakukannya dengan kesadaran penuh, bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga yang terkena dampak terus terasa hari ini."
Pada tahun 2013, pemerintah Belanda secara terbuka meminta maaf kepada Indonesia atas pembunuhan massal oleh pasukannya dalam perang kemerdekaan tahun 1940-an.
Namun permintaan maaf yang diutarakan hari ini adalah yang pertama dari raja Belanda.
Sebelumnya, pemerintah Belanda telah mengumumkan kompensasi kepada para janda dari orang-orang yang tewas dalam pembunuhan massal.
Tetapi, menurut Komite Utang Belanda, tidak semuanya menerima dana.
"Negara kami banyak menderita dari kejahatan Belanda dan mereka harus membayar untuk apa yang telah mereka lakukan," kata Jeffry Pondaag, ketua komite yang berbasis di Belanda.