Jumat, 06 Maret 2020 21:53

Indonesia Tolak Masuk 118 Warga Asing, Pakar Hewan Asal China Lolos Jadi Pembicara di Unhas

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
 Prof Han Jianlin (FOTO-FOTO: DOK UNHAS)
Prof Han Jianlin (FOTO-FOTO: DOK UNHAS)

Di tengah wabah virus corona, warga asing asal China tetap masuk ke Indonesia. Salah satunya, Prof Han Jianlin.

RAKYATKU.COM - Di tengah wabah virus corona, warga asing asal China tetap masuk ke Indonesia. Salah satunya, Prof Han Jianlin. 

Prof Han merupakan peneliti dari Chinese Academy of Agricultural Sciences (CAAS). Saat ini memimpin Proyek CAAS-ILRI Joint Laboratory on Livestock and Forage Genetic Resources, Institute of Animal Sciences, Beijing, China. 

Pada Jumat (6/2/2020), dia membawakan kuliah umum di kampus Universitas Hasanuddin, Makassar. Temanya, "In Animal Genetic: Domesticated Animal in the World". 

Kuliah umum digelar Fakultas Peternakan Unhas. Prof Han Jianlin saat ini juga bekerja di International Livestock Research Institute (ILRI) Nairobi, Kenya.  

Dia didampingi peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hidayat Anshari. 

Kuliah umum ini diikuti mahasiswa kelas genetika. Lokasinya di Livestock Hall, Lantai 2, Fakultas Peternakan Unhas.

Dekan Fakultas Peternakan Unhas, Prof Dr Lellah Rahim memberi apresiasi atas kehadiran Prof Han Jianlin dan Hidayat Anshari.

"Prof Han telah melakukan banyak penelitian terhadap fauna di Kenya. Hasil penelitian dan pengalaman sebagai peneliti tentu sangat penting untuk kita ketahui, sehingga dapat memberi inspirasi bagi penelitian-penelitian kita. Kita juga berharap kehadiran beliau dapat membuka kerja sama penelitian dan publikasi bersama," kata Prof Lellah.

Mengawali materinya, Prof Han menjelaskan betapa tingginya hasil produksi sumber pangan hewani di dunia saat ini. Secara global, 5 dari 6 komoditi sumber pangan dunia berasal dari produk hewani. Salah satu contohnya adalah susu sapi. Di dunia saat ini, produk susu sapi lebih tinggi dibanding beras.

Prof Han menjelaskan bahwa dalam kelompok konsultatif penelitian pertanian internasional yang bernama Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR), terdapat 15 pusat penelitian. Institusi-institusi tersebut memiliki tujuan dan selaras dengan misi dan mandat ILRI.

"Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi angka kemiskinan. Meningkatkan keamanan makanan. Mengembangkan kesehatan dan nutrisi manusia. Serta menjaga kelangsungan keberlanjutan kesehatan lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi ILRI untuk memastikan kehidupan yang lebih baik melalui sumber pangan ternak," kata Prof Han.

Prof Han selanjutnya memaparkan ia melihat banyak hewan lokal Indonesia yang memiliki jenis-jenis yang unik. Salah satunya adalah ayam. 

Ayam broiler yang dikomersialisasi di pasar dan supermarket, bagi orang Indonesia itu bisa dipelihara di belakang rumah.

Kemudian ada juga ayam gagak yang bisa ketawa. Dari hal ini dapat dilihat bahwa hewan-hewan ini selain menjadi bahan pangan, juga menjadi media rekreasi, sehingga hewan lokal ini memiliki nilai tambah.

"Ada pendekatan populasi genomic yang terbagi dua, yaitu, loci natural dan loci terseleksi. Untuk loci natural, berfungsi untuk mengetahui asal dari suatu spesies. Sedangkan untuk loci terseleksi berfungsi untuk mengetahui sejarah suatu spesies tentang gen, mutasi, dan aspek lainnya," jelas Prof Han.

Dalam bidang peternakan, ada beberapa jenis masalah yang dihadapi terkait isu kekebalan terhadap penyakit yaitu; kurangnya pendataan dan pencatatan terhadap spesies di peternakan, tekanan dalam sejarah penyeleksian kekebalan genetic, seleksi alam, stabilitas jangka panjang serta solusi, observasi terhadap kelas mayor pada organisme penyakit, virus, bakteri dan parasite, serta kemungkinan-kemungkinan mekanisme penanganan yang khas.

Menurut Prof Han, dalam peternakan perlu dipahami adanya keberagaman ternak. Dalam hal ini, yang harus diperhatikan adalah bagaimana bentuk dan jenis suatu spesies terbentuk dari hasil adaptasi dan juga mempengaruhi adaptasinya.

Tolak Warga Asing

Pada bagian lain, Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Kemenkumham, Cucu Koswala mengaku menolak 118 warga asing masuk ke Indonesia. Larangan itu terkait virus corona.

Seratusan WNA itu datang maupun berasal dari negara terjangkit virus corona.

Namun, pintu masuk tidak ditutup sama sekali. Khusus mereka yang berasal dari negara yang belum terinfeksi, dibolehkan masuk dengan pemeriksaan ketat.

"Jadi penumpang yang naik pesawat, atau dari kapal, atau pelintas batas pakai mobil, ketika masuk langsung diperiksa oleh Kantor kesehatan Pelabuhan. Nanti akan diperiksa dengan thermal gun," kata Cucu.