Rabu, 04 Maret 2020 18:29

Ayah Kubur Hidup-hidup Putranya yang Kelaparan di Beton

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Caden
Caden

Lelan Pankey duduk tanpa emosi ketika pengadilan menunjukkan foto-foto putranya yang tersenyum.

RAKYATKU.COM - Lelan Pankey duduk tanpa emosi ketika pengadilan menunjukkan foto-foto putranya yang tersenyum.

Pria berusia 40 tahun itu sedang diadili karena membunuh Caden, darah dagingnya sendiri yang berusia tujuh tahun.

Pembunuhan terjadi pada Desember 2018. Pankey telah mengaku bersalah pada bulan Januari 2020.

Ayah jahat itu mengubur putranya hidup-hidup di makam beton. Anak itu bahkan dibiarkan kelaparan sebelumnya.

Ketika ditemukan, tubuh Caden yang kurus hanya memiliki berat 27 pound (12 kg).

Polisi melaporkan bahwa ia menderita beberapa luka dan patah tulang di kepala, badan, dan anggota badannya.

Tapi mayat Caden begitu membusuk sehingga pihak berwenang tidak dapat menentukan bagaimana ia meninggal.

Hasil toksikologi setelah kematiannya dua hari sebelum Natal 2018 menunjukkan bahwa anak itu juga memiliki metabolit dan metamfetamin di jaringan hatinya.

Jaksa Distrik Denver, Beth McCann menyebut kasus itu "salah satu kasus paling mengerikan yang pernah ditangani oleh Kantor DA Denver".

"Pelanggaran Pankey disengaja, tidak berperasaan, mementingkan diri sendiri, dan merusak moral manusia atau kebaikan manusia."

Pankey mengaku bersalah pada bulan Januari atas tuduhan pelecehan anak yang mengakibatkan kematian dan merusak tubuh manusia yang telah meninggal.

Pengadilan menghukumnya dengan kurungan selama 72 tahun. Itu adalah hukuman penjara di Colorado.

Keluarga Caden telah memohon kepada hakim untuk tidak membiarkannya bebas dan mencoba menghubungi anaknya yang lain, yang baru berusia empat tahun.

Gadis kecil itu kabarnya sangat trauma dengan kematian kakaknya. Dia sekarang dalam perawatan bibinya.

Ibunya, Elisha McWilliams Pankey, 44, didakwa pada Januari karena penganiayaan anak yang mengakibatkan kematian.

Dia bisa menghadapi 16 hingga 32 tahun penjara.