RAKYATKU.COM - Sembilan belas tentara Suriah tewas dalam serangan pesawat tak berawak Turki di Idlib.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), serangan itu menargetkan konvoi militer dan pangkalan militer.
Turki juga menembak jatuh dua jet tempur Suriah pada hari Minggu. Namun pilot dari kedua pesawat ini selamat, dan berada di tempat aman di provinsi Idlib.
Rusia, pendukung utama pemerintah Suriah, telah memperingatkan bahwa pihaknya tidak dapat menjamin keselamatan pesawat Turki di wilayah udara Suriah.
Ketegangan di Idlib meningkat tajam sejak Kamis, setelah 34 tentara Turki tewas dalam serangan udara Suriah.
Insiden itu memicu kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi besar yang melibatkan Turki dan sekutu militer utama Suriah, Rusia.
Namun Turki telah menekankan bahwa pihaknya tidak ingin ada konflik dengan Rusia.
Apa yang terjadi di Idlib?
Pasukan pemerintah Suriah, yang didukung oleh Rusia, telah berusaha merebut kembali Idlib dari faksi pemberontak yang didukung Turki.
Idlib adalah provinsi terakhir di Suriah yang masih dikuasai oleh kelompok pemberontak.
Namun upaya ini telah menyebabkan hampir satu juta warga sipil melarikan diri ke daerah-daerah dekat perbatasan Turki.
Tapi Turki sudah tidak bisa lagi menampung jutaan pengungsi dan tidak memiliki sumber daya untuk membiarkan lebih banyak orang masuk ke negaranya.