Senin, 02 Maret 2020 14:42

Tidak Aman, Pegawai Komisi Uni Eropa Diminta Tinggalkan WhatsApp

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tidak Aman, Pegawai Komisi Uni Eropa Diminta Tinggalkan WhatsApp

Pegawai Komisi Uni Eropa meminta semua pegawainya berhenti menggunakan WhatsApp karena dianggap tidak aman.

RAKYATKU.COM - Pegawai Komisi Uni Eropa meminta semua pegawainya berhenti menggunakan WhatsApp karena dianggap tidak aman.

Keputusan itu menyusul kasus hack yang menimpa ponsel orang terkaya dunia, Jeff Bezos. 

File video yang diduga dikirim dari Arab Saudi ternyata berisi malware yang mengangkut data pribadi Bezos.

Pegawai Uni Eropa pun diminta memakai Signal yang dianggap lebih aman. "Signal telah dipilih sebagai aplikasi yang direkomendasikan untuk pesan instan publik," kata Uni Eropa.

Namun, belakangan beredar kabar Signal akhirnya ditinggalkan. Uni Eropa dikabarkan mengembangkan layanan messaging sendiri yang dianggap jauh lebih terlindungi.

Sebelumnya, pejabat di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ternyata tidak menggunakan WhatsApp sebagai sarana komunikasi. 

"Pejabat resmi di PBB diinstruksikan untuk tidak menggunakan WhatsApp, dia tidak didukung sebagai sebuah mekanisme yang aman," kata juru bicara PBB, Farhan Haq.

Soal PBB tak memakai WhatsApp, pihak layanan messaging itu angkat bicara. "Setiap pesan privat dilindungi dengan enkripsi end to end untuk mencegah WhatsApp atau yang lain melihat pesan itu," kata WhatsApp tentang keamanan layannya.

"Teknologi penyandian yang kami kembangkan dengan Signal dianggap tinggi oleh ahli keamanan dan masih tetap yang terbaik bagi orang-orang di seluruh dunia," klaim mereka.