RAKYATKU.COM, BAGHDAD - Mohammed Allawi, yang baru-baru ini ditunjuk sebagai Perdana Menteri Irak, mundur dari tugas membentuk pemerintah.
Allawi mengumumkan penarikan pencalonannya pada hari Minggu (01/03/2020), dengan asalan bahwa partai-partai politik telah menghalanginya.
"Saya mencoba dengan segala cara yang mungkin untuk menyelamatkan Irak dan menyelesaikan krisis saat ini, tetapi selama negosiasi saya menghadapi banyak hal," kata Allawi dalam sebuah pernyataan, dikutip CNA.
"Beberapa faksi politik tidak serius tentang reformasi atau memenuhi janji mereka kepada rakyat."
Allawi menyerah beberapa jam setelah parlemen gagal untuk menyetujui kabinetnya, untuk kedua kalinya dalam seminggu.
Dia mengatakan bahwa kegagalan berulang-ulang anggota parlemen untuk mengadakan sesi untuk menyetujui kabinetnya adalah tanda yang jelas bahwa beberapa politisi berusaha menghalangi usahanya untuk membentuk barisan independen.
Keputusannya kian memperdalam krisis Irak dan memperpanjang kekosongan kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kini, Presiden Barham Saleh memiliki waktu 15 hari untuk mengusulkan seorang kandidat baru, yang dapat ditunjuk sebagai perdana menteri secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan parlemen.
Menanggapi pernyataan Allawi, Saleh mengatakan dia telah memulai konsultasi untuk melakukan penggantian.
Irak berada dalam krisis pemerintahan sejak perdana menteri Adel Abdel Mahdi mengundurkan diri pada bulan Desember, karena konstitusi tidak membuat ketentuan untuk pengunduran diri tersebut.