Senin, 02 Maret 2020 09:31

Argentina Bakal Jadi Negara Amerika Latin Besar Pertama yang Legalkan Aborsi

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ribuan wanita berunjuk rasa di Buenos Aires bulan lalu untuk meminta aborsi dilegalkan. (Foto: Enrique Garcia Medina / EPA)
Ribuan wanita berunjuk rasa di Buenos Aires bulan lalu untuk meminta aborsi dilegalkan. (Foto: Enrique Garcia Medina / EPA)

Argentina sedang bersiap untuk menjadi negara Amerika Latin utama pertama yang melegalkan aborsi

RAKYATKU.COM, BUENOS AIRES - Argentina sedang bersiap untuk menjadi negara Amerika Latin utama pertama yang melegalkan aborsi.

Pada hari Minggu (01/03/2020) Presiden Alberto Fernández mengatakan bahwa ia berencana mengirim RUU aborsi legal ke kongres dalam 10 hari ke depan.

"Negara harus melindungi warganya secara umum dan perempuan pada khususnya," katanya dalam pidato tahunan pertamanya untuk kongres, dikutip The Guardian.

"Masyarakat di abad ke-21 perlu menghormati pilihan individu anggotanya untuk bebas memutuskan tentang tubuh mereka."

Aborsi merupakan hal ilegal di sebagian besar Amerika Latin. Di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Katolik Roma di 21 negara, menggugurkan kandungan hanya sah di Kuba dan Uruguay, dengan populasi masing-masing 11,2 dan 3,4 juta. Ini juga legal di Guyana Anglikan, populasi 780.000.

Jika kongres menyetujui RUU tersebut, Argentina (yang memiliki jumlah penduduk 45 juta) akan menjadi negara besar pertama di kawasan itu yang melegalkan praktik tersebut.

Aktivis hak-hak perempuan Argentina, yang telah lama berkampanye agar aborsi legal, menyambut hangat pengumuman Fernández.

"Kami sangat bahagia, hari ini adalah hari bersejarah,” kata penulis dan juru kampanye Ana Correa. “Dekriminalisasi dan legalisasi aborsi akhirnya dapat dicapai. Mari berharap kongres mengambil peran yang ditugaskan padanya.”

Mariela Belski, direktur Amnesty International di Argentina juga menyambut baik pengumuman tersebut.

"Jelas bahwa presiden mendengar tuntutan perempuan, remaja dan anak perempuan, dan bahwa dia memiliki keyakinan bahwa Argentina siap untuk RUU ini," katanya.