RAKYATKU.COM - Seorang pria di Pennsylvania diadili karena membunuh seorang wanita, lalu tinggal di rumahnya dan menyamar sebagai dia di media sosial.
John Matthew Chapman melakukan pembunuhan pada bulan September. Dia mengaku kepada polisi bahwa ia memikat korban bernama Jaime Feden ke gurun Nevada.
Pria berusia 40 tahun itu meyakinkan Feden untuk berkendara bersamanya dari Pennsylvania ke Las Vegas dengan kedok liburan.
Mereka tiba di tujuan sekitar tanggal 23 September. Dua hari kemudian, dia mengatakan pada wanita berusia 33 tahun itu bahwa mereka akan melakukan pemotretan bertema perbudakan.
Karena itu, dia mengikat tangan dan kaki Feden, dan menutup mulut dan hidungnya dengan lakban.
Dia membiarkan wanita itu mati lemas, kemudian melepas ikatan dan pakaiannya, lalu meninggalkan mayatnya di sana.
Sementara itu, Chapman telah tinggal di rumah Feden. Ia juga berpura-pura sebagai wanita itu di media sosial untuk berkomunikasi dengan keluarganya.
Pada bulan November, polisi Pennsylvania melakukan pemeriksaan kesejahteraan terhadap korban atas permintaan seorang teman.
"Tetangga menyatakan bahwa mereka tidak melihat korban atau vannya dalam waktu sekitar dua bulan, tetapi mereka baru-baru ini mengamati seseorang yang mereka yakini pacarnya (Chapman) memasuki dan meninggalkan kediaman korban," kata Kantor Kejaksaan AS.
Di dalam kediaman korban, penyelidik menemukan kartu identitas CIA palsu dengan nama dan foto Chapman, ponsel korban, beberapa ikatan zip dan gulungan selotip.
Mayat Feden ditemukan setelah sebuah keluarga berhenti di dekat gurun di luar Las Vegas pada 5 Oktober.
Keluarga itu mendekati dan menepi untuk istirahat. Salah satu dari mereka pergi untuk menggunakan kamar mandi di daerah gurun dan menemukan jasad Feden.
Namun mayat itu baru berhasil diidentifikasi pada bulan November.
Chapman telah ditangkap dan didakwa dengan penculikan dan pembunuhan. Jika dinyatakan bersalah, ia menghadapi hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.