RAKYATKU.COM - Angkatan Laut AS mengatakan bahwa kapal perang militer China menembakkan laser tingkat militer ke pesawat pengintai Angkatan Laut P-8 AS. Itu terjadi pekan lalu ketika pesawat AS sedang terbang di atas Samudera Pasifik.
"Tiongkok melakukan tindakan tidak aman dan tidak profesional," kata Armada Pasifik AS dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, dikutip CNN.
"Laser tingkat senjata berpotensi menyebabkan bahaya serius bagi awak kapal dan pelaut, serta sistem kapal dan pesawat terbang," tambahnya.
Sinar laser kelas militer, yang kadang-kadang dikenal sebagai dazzler, memancarkan sinar cahaya yang kuat. Ini biasa digunakan untuk menerangi cockpits pesawat dan bisa membutakan pilot.
Para pejabat pertahanan AS mengatakan kepada CNN bahwa protes diplomatik formal yang dikenal sebagai démarche akan dikeluarkan.
AS juga telah mengeluarkan protes diplomatik seperti itu di masa lalu karena pasukan militer China dituduh menggunakan laser terhadap pesawat AS.
Salah satu insiden semacam itu terjadi pada 2018 di negara Djibouti, Afrika Timur, tempat AS dan China memiliki pangkalan militer.
Para pejabat AS menuduh pasukan China yang ditempatkan di Djibouti melukai pilot AS dengan laser yang ditembakkan ke pesawat C-130J AS.
Insiden baru-baru ini terjadi di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara militer AS dan militer China.
Pentagon telah berulang kali mengatakan bahwa China merupakan ancaman serius terhadap keamanan regional, dengan mengatakan bahwa investasi besar Tiongkok dalam militernya bertujuan untuk mencapai dominasi regional.
"Seiring waktu, kami telah menyaksikan mereka merebut dan melakukan militerisasi pulau-pulau di Laut Cina Selatan, dan dengan cepat memodernisasi angkatan bersenjata mereka, sambil berusaha untuk menggunakan teknologi untuk mengubah lanskap kekuatan dan membentuk kembali dunia untuk kebaikan mereka ... dan seringkali di mengorbankan orang lain," kata Menteri Pertahanan AS Mark Esper awal bulan ini.