RAKYATKU.COM - Warga Ukraina melemparkan batu ke bus-bus yang mengangkut pengungsi coronavirus dari Wuhan.
Mereka melakukan itu sebagai protes, lantaran tidak terima kota kecil mereka menjadi tempat karantina.
Pemerintah Ukrain telah memutuskan untuk mengkarantina para warganya yang dipulangkan dari Wuhan, di kota kecil Novye Sanzhary.Tapi warga tidak senang dengan keputusan itu.
Akhirnya lusinan penduduk desa turun ke jalan sebagai protes. Pertama-tama mereka berusaha menempatkan penghalang jalan. Namun polisi dengan cepat menghilangkannya.
Bahkan, polisi menangkap beberapa penduduk setempat.
Namun para warga tidak berhenti di sampai situ. Cuplikan yang dibagikan oleh RT menunjukkan mereka berkumpul di luar fasilitas medis, di mana para pengungsi ditetapkan untuk dikarantina.
Mereka kemudian mulai melemparkan batu ke bus melaju.
Ivan Vygovsky, kepala polisi daerah Poltava, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Saya mendesak para pemrotes untuk tidak melanggar hukum."
"Semua upaya untuk melakukan pelanggaran akan dihentikan."
Video lain menunjukkan penduduk setempat membakar ban dan bentrok dengan polisi anti huru hara.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengimbau orang-orang untuk menunjukkan belas kasihan kepada sekitar 70 orang yang telah dievakuasi dari provinsi Hebei China. Mereka dipulangkan ke negara asal dengan penerbangan charter.
"Sayangnya, tidak semua dari kita bereaksi secara manusiawi," kata Zelensky di halaman Facebook-nya.
"Upaya untuk memblokir jalan, memblokir rumah sakit, dan mencegah warga Ukraina memasuki negara, ini jauh dari menunjukkan sisi terbaik dari karakter nasional kita."
Sejauh ini Coronavirus telah menewaskan 2.247 orang. Sebagian besar korbannya berasal dari China. Setidaknya 75.000 orang lainnya telah terinfeksi.