Kamis, 20 Februari 2020 20:04

Sungguh Pedih, Ibu Harus Kehilangan Bayinya yang Ditunggu-tunggu Selama 20 Tahun

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tammy Ireson menggendong Wilber
Tammy Ireson menggendong Wilber

Tammy Ireson, seorang ibu dari Inggris merangkul bayinya sambil berjalan di koridor rumah sakit

RAKYATKU.COM, NORFOLK - Tammy Ireson, seorang ibu dari Inggris merangkul bayinya sambil berjalan di koridor rumah sakit. Itu adalah jalan-jalan pertama mereka, tapi juga menjadi yang terakhir.

Ibu berusia 39 tahun itu harus mengucapkan selamat tinggal pada bayinya, Wilber. Si kecil telah mengalami serangan jantung yang membuatnya mengalami kerusakan otak.
 
Itu benar-benar hari yang menghancurkan bagi Ireson. Terlebih lagi, dia telah menunggu selama 20 tahun untuk bisa memiliki bayi.

Sebuah foto yang diambil oleh ayah Wilber menunjukkan Ireson terisak ketika dia membawa bayinya ke kamar pribadi, di mana mereka bisa mengucapkan selamat tinggal padanya.

Dia kini telah membagikan foto memilukan itu, sehingga orang tua lain yang mengalami kehilangan dapat melihat bahwa "bahkan ketika Anda merasakan tingkat kesedihan ini, Anda akan selamat dan entah bagaimana menemukan cara untuk hidup setiap hari".

"Untuk pertama kalinya sejak kelahiran Wilber, saya dapat membawanya berjalan-jalan," kata Ireson, dikutip Daily Mirror.

"Tetapi ketika saya bergerak menyusuri koridor dengan menggendong Wilber, saya menyadari bahwa itu adalah yang pertama dan terakhir kami berjalan bersama."

Momen menyayat hati itu terjadi pada pertengahan tahun 2018. Sekarang, Tammy memiliki boneka gajah, yang ditanami rekaman detak jantung Wilber. Dia juga menjaga abunya. Setiap hari libur, ia akan membawanya jalan-jalan dan memastikan Wilber masih menjadi bagian kehidupannya.

Wilber lahir pada Mei 2018. Bayi laki-laki itu terlahir dengan mutasi gen langka yang memengaruhi ototnya. Itu juga mengakibatkan Wilber menderita artrogryposis parah, atau kekakuan pada persendiannya.

Dia tidak bisa bergerak atau bernafas tanpa bantuan, dan membutuhkan perawatan 24 jam sejak lahir.

Tammy Ireson tiba-tiba hamil pada Oktober 2017, sebulan setelah dijadwalkan untuk menjalani histerektomi untuk menghilangkan rasa sakit endometriosisnya.

Kondisi kronis ini mempengaruhi 1 dari 10 wanita dan merupakan penyebab utama ketidaksuburan. Itu disebabkan ketika sel-sel yang ditemukan dalam rahim pindah ke tempat lain, sehingga mengakibatkan kerusakan internal dan jaringan parut.

Ireson mengatakan bahwa dokter pertama kali menyadari ada sesuatu yang salah pada bayinya selama pemindaian kehamilan 20 minggu.

Dia berulang kali ditanya apakah akan mengakhiri kehamilannya, tapi dia tetap teguh untuk mempertahankannya.

"Saya sudah sangat mencintainya," katanya.

Tetapi kehamilan Tammy penuh dengan masalah dan Wilber dilahirkan pada usia 32 minggu melalui caesar darurat.

"Prognosisnya terlihat buruk dan saya tidak ingin dia menderita, tetapi saya juga berharap bahwa saya bisa membawanya pulang suatu hari nanti."

Namun, apa yang dia harapkan tidak pernah terjadi. Wilber menderita serangan jantung yang membuatnya tanpa oksigen dalam waktu lama. Itu merusak otaknya, 11 minggu setelah kelahirannya.

Wilber tidak berusaha bernapas dan petugas medis membawanya ke NICU.

Tes genetik akhirnya mengungkapkan bahwa Wilber menderita mutasi gen RYR1.

Kini, hampir dua tahun setelah kematian putranya, Tammy Ireson membuat halaman Instagram dengan harapan bisa terhubung dengan keluarga lain yang berurusan dengan kondisi yang sama.