RAKYATKU.COM - China dilaporkan telah menghancurkan uang tunai senilai triliunan Rupiah, untuk menghentikan penyebaran virus corona, atau covid-19.
Surat kabar milik pemerintah China, Global Times melaporkan bahwa virus mematikan dikhawatirkan dapat mendekam di uang kertas, dan memindahkannya ke manusia.
Karena itu, Bank sentral Beijing dilaporkan telah menerapkan strategi baru untuk menghancurkan uang tunai dari daerah yang sepenuhnya terinfeksi oleh coronavirus.
Menurut laporan, sekitar empat miliar yuan (Rp7,8 triliun) telah dimusnahkan atau dikeluarkan dari peredaran. Namun, pejabat pemerintah mengatakan mereka akan mengeluarkan uang tunai yang tidak terinfeksi untuk menutupi uang yang dihancurkan.
Selain menghancurkan uang, mereka juga mengadopsi langkah-langkah untuk membersihkan dan mendisinfeksi uang tunai dari daerah lain, dalam upaya untuk membunuh virus.
Uang kertas akan didisinfeksi dengan sinar ultraviolet dan suhu tinggi sebelum disimpan selama dua minggu.
Uang tunai dari area berisiko tinggi kemudian akan "diperlakukan secara khusus" dan dikirim kembali ke bank sentral.

Daily Star melaporkan bahwa Kepala Bank Sentral China juga telah menangguhkan penggunaan uang tunai fisik di provinsi berisiko tinggi.
Pada Selasa (18/02/2020) pagi, korban tewas di daratan China telah melonjak menjadi 1.868 orang.
Sementara jumlah orang yang terinfeksi secara global adalah 72.436, menurut Komisi Kesehatan Nasional negara itu.