RAKYATKU.COM, GOWA - Lantai kelas di sebuah sekolah di Kabupaten Gowa, harus segera direnovasi. Namun itu lama baru dilakukan.
Padahal, lokasi sekolah itu tidak termasuk di daerah pelosok. Lokasinya pun tepat berada di poros Jalan Mustafa Daeng Bunga.
Hancurnya lantai di sekolah itu, menyebabkan salah satu siswanya bernama Muh Firdaus, mengalami luka robek pada kaki sebelah kanannya.
Lantai jenis tegel di SDN Unggulan Paccinongan pecah. Bahkan permukaan tegel yang pecah itu terbilang berbahaya. Sangat tajam.
Wakil ketua komisi IV DPRD Gowa, Siti Husniah Talenrang menyesalkan pihak sekolah yang tak kunjung memperbaiki sekolah itu, jauh hari sebelum insiden tersebut menimpa Firdaus. Siswa kelas 6 A di sekolah itu.
Sesuai dengan kata 'Unggulan' sekolah tersebut, kata Husniah, harusnya menjadi contoh dan menjadi ikon pendidikan di kabupaten berjuluk Butta Bersejarah itu.
"Apalagi ini kan sekolah unggulan. Ikon sekolah unggulan di Gowa, salah satunya sekolah ini. Memang harus diperbaiki," katanya usai melakukan sidak di sekolah tersebut.
Dari tiga kelas yang dilakukan sidak, dua di antaranya yang terdapat lantai jenis tegelnya yang ditemukan ada yang pecah.
Pasca insiden itu menimpa Firdaus, pihak sekolah langsung merenovasi tegel yang berada di ruangan kelas 6 A. Ruangan kelas milik Firdaus dan teman-temannya belajar.
Namun, dua ruang kelas lainnya yang tegelnya juga pecah, masih dipakai belajar oleh siswa lain.
"Tadi yang kami cek, ada tiga kelas. Tapi yang parah itu ada dua kelas. Semuanya adalah ruangan kelas enam," sambung legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Pihak sekolah memang menerapkan aturan tidak menggunakan sepatu, saat masuk ke dalam ruangan kelas. Namun belakangan, aturan itu berdampak buruk ke siswanya.
Usai komisi IV DPRD Gowa melakukan sidak dan meninggalkan sekolah itu, wartawan Rakyatku.com meminta konfirmasi ke kepala sekolah, soal lantai itu.
Namun menurut para guru-guru di sana, kepala sekolahnya sudah tidak ada di lokasi. Rakyatku.com hingga saat ini terus mencoba meminta konfirmasi ke kepala sekolah. Namun belum ada respons.
"Itu sudah diklarifikasi semua, Pak," ujar salah satu guru kepada Rakyatku.com.