Kamis, 13 Februari 2020 18:58

Satu Lagi Dokter Meninggal Akibat Coronavirus, Netizen Tak Senang Dia Disebut Panutan

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dr. Xu Hui
Dr. Xu Hui

Seorang dokter dipuji sebagai panutan bagi pekerja medis lainnya setelah berusaha mati-matian melawan wabah coronavirus.

RAKYATKU.COM, CHINA - Seorang dokter dipuji sebagai panutan bagi pekerja medis lainnya setelah berusaha mati-matian melawan wabah coronavirus.

Xu Hui, wakil direktur Rumah Sakit Pengobatan Tradisional China Nanjing, telah bekerja selama 18 hari berturut-turut sebelum meninggal karena kelelahan pada 7 Februari. Usianya 51 tahun.

Setelah kematian Xu, sekretaris Partai Komunis provinsi Jiangsu memanggilnya "panutan bagi petugas medis lainnya."

Tapi pengguna Twitter mempertanyakan sistem medis macam apa yang akan mendorong dokter untuk mati karena bekerja.

“Jadi panutannya adalah mati? Anda akan kehilangan semua petugas medis dengan sangat cepat," komentar satu orang.

Ada juga yang mengatakan, "Saya mengagumi dedikasinya tetapi saya berharap dia bekerja di lingkungan di mana karyawan juga dijaga, mereka akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk tetap sehat untuk merawat lebih banyak orang.”

"Panutan? Apakah kamu bercanda? Dia mati sia-sia! Dia bisa saja hidup dan menyelamatkan lebih banyak orang,” kata yang lain.

Di Weibo, netizen telah menyuarakan sentimen serupa tentang kematian tragis Xu. “Mereka adalah manusia, bukan mesin. Mereka lelah,” tulis satu orang.

Awal bulan ini, seorang dokter berusia 28 tahun di provinsi Hunan juga dipuji sebagai pahlawan setelah meninggal karena kelelahan setelah berjuang melawan wabah virus di garis depan selama 10 hari berturut-turut.