RAKYATKU.COM, PRANCIS - Seorang blogger anti-Putin ditemukan tewas dengan luka sayatan di tenggorokannya.
Imran Aliev tewas di kamar hotel di Lille, Prancis, pekan lalu. Selain luka di teggorokannya, dia juga memiliki banyak luka di dadanya. Ada pisau berlumuran darah di sebelah mayatnya.
Aliev telah menjadi kritikus vokal Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov di blog dan YouTube-nya.
Dia bekerja dengan nama samaran Mansur Stariy atau Old Mansur.
Polisi Prancis percaya pembunuhan itu "bermotif politik" dan sekarang berusaha melacak rekan perjalanannya yang berusia 35 tahun, yang menghilang tak lama setelah pembunuhan itu.
Kedua orang ini telah melakukan perjalanan dari rumah Aliev di Belgia, di mana ia berada di bawah perlindungan polisi.
Mereka ke Lille dengan menggunakan melalui kereta api pada 29 Januari. Mereka tinggal di Coq Hardi Hotel.
Sehari sebelum kematiannya, Aliev mengatakan kepada istri dan empat anaknya bahwa ia akan pergi untuk "urusan bisnis" setelah seorang pria tak dikenal dari Chechnya muncul.
Tubuhnya ditemukan ketika manajer pergi untuk memeriksa tamu.
Seorang pejabat kepolisian Prancis mengatakan: “[Aliev] meninggalkan Belgia pada hari Rabu di mana ia berada di bawah perlindungan polisi karena ancaman dari Rusia dan Chechnya karena blogging."
"Jelas, mengingat sejarah Aliev dan ancaman sebelumnya, kita perlu memeriksa dengan kuat kemungkinan layanan intelijen negara dalam pembunuhan ini."
"Kami mengumpulkan dan menganalisis bukti dari pola perjalanan, penyadapan elektronik, dan alat investigasi lainnya yang kami miliki."
Pasukan rahasia rahasia Rusia tampaknya telah menargetkan musuh-musuh Moskow di Barat selama bertahun-tahun.
Pada tahun 2018, dua tersangka agen Rusia berusaha membunuh Sergei Skripal dan putrinya Yulia dengan agen saraf Novichok di Salisbury, Inggris.
Tahun lalu, seorang pembangkang Chechnya terbunuh di taman Berlin yang ramai di siang bolong.