RAKYATKU.COM - Tentara yang melakukan penembakan massal di pusat perbelanjaan Thailand adalah seorang penembak kompetitif.
Seorang rekannya mengatakan bahwa dia sering ikut serta dalam kontes.
"Kami tidak tahu mengapa ia melakukan ini. Tampaknya ia menjadi gila," kata jurubicara kementerian pertahanan Kongcheep Tantrawanit.
Sebelumnya, seorang juru bicara polisi mengatakan kepada media lokal: "Pria bersenjata itu menggunakan senapan mesin dan menembak korban yang tidak bersalah yang mengakibatkan banyak orang terluka dan tewas."
Prajurit itu diidentifikasi sebagai Sersan Mayor Jakrapanth Thomma, berusia 32 tahun.
Sebelum melakukan pembantaian di mal, dia pertama-tama membunuh komandannya, lalu mencuri senjata dari kamp militer.
Dia juga menyiarkan langsung pembantaiannya yang memuakkan di Facebook. Akunnya kini telah dinonaktifkan.
????????????? pic.twitter.com/HdKObDv9Mm
— ???31 ?????????? Hook31 (@Hook31_Thailand) February 8, 2020
Bagaimana serangan itu terjadi?
Itu dimulai sekitar pukul 15:30 waktu setempat di kamp militer Suatham Phithak, tempat komandan tersebut, yang bernama Kolonel Anantharot Krasae, terbunuh.
Bangkok Post melaporkan bahwa seorang wanita berusia 63 tahun dan seorang tentara lain juga terbunuh di sana.
Tersangka mengambil senjata dan amunisi dari kamp, sebelum mengambil kendaraan jenis Humvee.
Dia kemudian menembaki sejumlah situs sebelum tiba di Terminal 21 sekitar pukul 18:00 waktu setempat.
Rekaman media lokal tampak menunjukkan tersangka keluar dari kendaraannya dan melepaskan tembakan ketika orang-orang melarikan diri.
????????????????????? pic.twitter.com/lYYF0rKh9Z
— ???31 ?????????? Hook31 (@Hook31_Thailand) February 8, 2020
Rekaman CCTV menunjukkan dia di dalam pusat perbelanjaan dengan senapan terangkat. Dia tampaknya mengenakan pelindung tubuh dan helm.