RAKYATKU.COM, KENYA - Sedikitnya 14 anak-anak tewas dan belasan lainnya terluka dalam sebuah insiden di Sekolah Dasar Kakamega di Kenya.
Para siswa, sebagian besar berusia antara 10 hingga 12 tahun, kabarnya berjatuhan ketika mereka berlari menuruni tangga sempit.
Seorang ibu mengklaim bahwa anak-anak itu melarikan diri dari para guru yang memukuli mereka. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa tangga itu ambruk.
Insiden itu terjadi pada jam pulang, sekitar jam 5 sore pada hari Senin.
Adegan menyedihkan menunjukkan orang tua pingsan, setelah mengidentifikasi tubuh anak-anak mereka di rumah sakit setempat.
Di antara mereka yang meninggal adalah Vanesa Andeso yang berusia sembilan tahun.
Ibunya, Pamela, berkata: “Saya memiliki perasaan aneh ketika saya melihat ambulan melaju menuju rumah sakit rujukan daerah. Saya tidak tahu bahwa putri saya sudah lama meninggal."
Menteri Pendidikan George Magoha membenarkan bahwa 14 anak telah kehilangan nyawa. Setidaknya 39 anak-anak lain terluka, termasuk dua yang berada dalam perawatan intensif.
Peter Abwao, juru bicara Palang Merah Kenya, mengatakan: "Ketika anak-anak pulang dari sekolah, ada satu desakan ketika mereka sedang menuruni tangga."
"Ini adalah bangunan tiga lantai, ini adalah blok ruang kelas."
Setelah insiden itu, polisi menutup sekolah dan mengambil pernyataan dari staf pengajar.
Kepala polisi Kakamega David Kabena mengatakan: "Kami telah meluncurkan penyelidikan untuk menentukan apa yang sebenarnya terjadi."
Tapi salah satu ibu siswa menyalahkan guru.
"Mereka yang selamat mengatakan bahwa mereka berlari karena ada guru yang memukuli mereka, dan itulah sebabnya mereka melarikan diri dan jatuh satu sama lain," kata ibu itu dalam sebuah wawancara dengan media lokal.
Wakil Presiden Kenya William Ruto mengatakan di Twitter: "Kami sangat terpukul dengan tragedi yang menimpa Sekolah Dasar Kakamega sore ini."
"Doa, cinta, dan pikiran kami tertuju kepada keluarga dan kerabat para korban."