RAKYATKU.COM, KAIRO - Liga Arab menolak rencana perdamaian Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, yang dijuluki "kesepakatan abad ini".
Anggota liga telah bertemu di Kairo pada hari Sabtu untuk membahas kesepakatan tersebut.
Setelah mempelajari posisi Amerika dengan cermat, para pejabat dari 22 negara anggota memutuskan untuk berpihak pada Palestina, yang menolak proposal tersebut.
Mereka sependapat bahwa rencana perdamaian Trump tidak akan menghasilkan perdamaian yang adil antara Israel dan Palestina.
Berbicara pada pertemuan itu, Presiden Palestina Mohammed Abbas mengumumkan bahwa dia akan memutuskan semua hubungan dengan AS dan Israel atas rencana itu.
Dia menambahkan bahwa pihaknya "tidak akan terjun dalam sejarah sebagai orang yang menjual Yerusalem."
Di bawah ketentuan-ketentuan kesepakatan itu, permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki akan disahkan, dan negara Yahudi itu akan mencaplok tanah Palestina.
Di sisi lain, rencana itu menetapkan negara Palestina yang berdaulat. Ibukotanya akan berlokasi di luar Yerusalem Timur, dan keamanan serta kebijakan perbatasannya akan diputuskan oleh Israel.
Selanjutnya, rencana tersebut mengakui keseluruhan Yerusalem, termasuk situs-situs suci di Temple Mount, sebagai properti Israel.
Pertemuan darurat Liga Arab digelar untuk mendefinisikan posisi dunia Arab dalam menanggapi "kesepakatan abad ini".
"Posisi ini wajib untuk setiap negara anggota," tegas wakil ketua Liga, Hossam Zaki, kepada RT Arab.