RAKYATKU.COM, LONDON - Inggris secara resmi telah meninggalkan Uni Eropa, hampir empat tahun setelah referendum.
Namun, brexit akan diikuti oleh periode transisi 11 bulan sehingga London dan Brussels dapat menyelesaikan masalah ekonomi yang tertunda.
Selama masa transisi, Inggris akan tetap menjadi bagian dari kesepakatan perdagangan UE tetapi akan dapat menegosiasikan kesepakatan dagang baru dengan negara lain dan dengan blok itu sendiri.
Selain perdagangan, Inggris dan UE harus mencabut perincian hubungan mereka di sektor lain, seperti keamanan dan hak penangkapan ikan.
Menurut Michel Barnier, kepala negosiator Uni Eropa untuk Brexit, 11 bulan mungkin tidak cukup untuk menyepakati semua aspek hubungan masa depan.
Dalam pidato pra-rekaman yang disiarkan satu jam sebelum kepergian bersejarah Inggris dari blok itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Brexit adalah kesempatan untuk menjadikan Inggris tempat yang lebih baik.
Parlemen Eropa pada hari Rabu mengucapkan selamat tinggal kepada Inggris dengan membawakan lagu "Auld Lang Syne" dengan sepenuh hati.
Lalu pada hari Jumat, bendera Inggris dicopot di Brussel, meninggalkan 27 bendera negara anggota UE.
Inggris telah bergabung dengan UE selama 47 tahun. Negara ini memutuskan meninggalkan klub dalam referendum bersejarah pada tahun 2016.