RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kasus penculikan terhadap VGL (14) siswi SMP di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang diduga dilakukan oleh kelompok bertopeng dan meminta uang tebusan Rp50 juta ternyata prank.
Kasus penculikan yang telah viral ini, ternyata hanya sandiwara dari VGL. Dia ternyata membohongi kedua orang tuanya setelah pergi dari rumah selama tiga hari.
Kasus rekayasa penculikan yang dilakukan siswi SMP ini, terungkap setelah anggota Jatanras Polrestabes Makassar bersama Resmob Polda Sulsel melakukan interogasi terhadap VGL.
Saat dilakukan interogasi, keterangan yang disampaikan kepada penyidik, selalu berubah-ubah. Bekas suntikan di lengan yang dikatakan tante VGL tidak ditemukan.
"Yang ditemukan hanya lebam biru di lengan diduga sengaja dibuat dan mengaku kepada orang tuanya sebagai bekas suntikan," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Jumat (24/1/2020).
Jatanras Polrestabes Makassar bersama Resmob Polda Sulsel, makin curiga kasus ini hanya cerita bohong dari VGL. Itu setelah mendatangi TKP penculikan yang terjadi di depan lorong rumahnya.
"Di lorong itu sangatlah ramai pada saat sore hari, serta tidak ada warga/saksi yang melihat kejadian itu. Pengecekan Gereja Assisi di Jalan Hertasning, sekuriti di sana menjelaskan tidak pernah ada orang bermalam," katanya.
Dari fakta yang terjadi di lapangan, korban akhirnya mengakui tidak diculik. "Dia akui sendiri tidak diculik setelah diinterogasi," tutupnya.