Jumat, 24 Januari 2020 07:00

Bikin Waswas, Kuota Rumah Murah Diperkirakan Habis April 2020

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi rumah subsidi. (Foto: Kompas.com)
Ilustrasi rumah subsidi. (Foto: Kompas.com)

Pengembang perumahan waswas menipisnya kuota rumah subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP). Fasilitas subsidi FLPP habis April. 

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Pengembang perumahan waswas menipisnya kuota rumah subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP). Fasilitas subsidi FLPP diperkirakan habis pada April nanti. 

Tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran FLPP Rp11 triliun untuk memfasilitasi 102.500 unit. 

Akan tetapi, menurut Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Totok Lusida, saat ini hanya tersisa kuota 86 ribu unit. Angka itu diyakini akan habis April.

"Tahun ini semua sepakat bahwa April habis anggaran (FLPP) ini karena hanya tersisa 86 ribu (unit)," kata Totok di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Kuota diperkirakan akan habis April dengan melihat tingginya kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap rumah subsidi.

"Bayangkan kebutuhan rakyat dengan backlog yang kita bisa penuhi 280 ribu lebih. Harusnya tahun ini 300 ribu (unit)," ungkapnya.

Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaya menjelaskan, jika kuota rumah subsidi habis pada April, maka untuk bulan selanjutnya sampai akhir tahun rumah yang dibeli MBR tanpa subsidi. Kondisi itu membuat pengembang perumahan resah.

"Yang bisa kita gambarkan kalau April rumah subsidi berakhir, kemudian Juni sampai akhir tahun harus dibeli tanpa subsidi. Kemudian Januari (tahun depan) ada lagi subsidi. Ini menimbulkan keresahan padahal MBR harus dibantu," ujarnya.

Ketua Umum Pengembang Indonesia (PI), Barkah Hidayat, menambahkan para pengembang perumahan akan berbicara dengan pemerintah dalam mencari solusi atas permasalahan itu.

"Kita sudah dapat anggaran (FLPP) pemerintah. Kita asumsikan kalau dijalankan, April habis. Keresahan ini membuat kita harus berkumpul untuk memberikan masukkan ke pemerintah," katanya.

Sumber: Detik.com