RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Muh Idul tiba di rumah sakit Wahidin Sudirohusdo sekitar pukul 20.00 Wita, kemarin. Leher masih tertancap moncong ikan Sori.
Siswa kelas 2 SMP Negeri 3 Siompu itu tidak langsung dioperasi. Sebab dokter menyebutkan statusnya masih tergolong urgency, bukan emergency. Sehingga harus dipersiapkan peralatan, terutama darah.
Warga Desa Wakinamboro, Kecamatan Siompu, Buton Selatan itu baru bisa dioperasi Senin pagi, sekitar pukul 10.00 Wita.
Ada tiga dokter yang menangani. Satu dokter bedah toraks kardiovaskuler dr Jayarasti dan dua dokter anastesi, Prof Safri dan Dr Haizah Nurdin.
Operasi berjalan lancar. Pukul 11.00 Wita dokter berhasil mengeluarkan moncong ikan Sori tersebut dari leher Idul. dr Jayarasti mengatakan, operasi harus dilakukan secara hati-hati. Sebab ditakutkan moncong ikan terkena pembuluh darah.
"Alhamdulillah saat operasi tidak ada pembuluh darah terkena dan saraf di belakang leher juga tidak terkena. Moncong ikan itu berjalan di bagian sisi luar pembuluh darah," jelas dr Jayarasti.
Namun, katanya, karakteristik ikan sori itu menggigit.
"Giginya tajam sehingga saat dioperasi agak sulit untuk menarik langsung sehingga dilakukan secara perlahan-lahan karena otot di leher masuk ke dalam ikan Sori," paparnya.
Untuk mengeluarkan moncong ikan sori, harus dibuka perlahan moncong, sehingga baru bisa terlepas moncongnya. "Setelah itu operasi selesai sekitar satu jam. Luka operasi juga sudah dijahit dengan baik. Pasien setelah operasi tidak memerlukan bantuan mesin nafas dan tanda-tanda vital," tutupnya.