Jumat, 17 Januari 2020 23:45

Faktor Kutu Bikin Perempuan Nilai Pria Berewokan Kurang Menarik, Hasil Penelitian yang Ditertawakan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Faktor Kutu Bikin Perempuan Nilai Pria Berewokan Kurang Menarik, Hasil Penelitian yang Ditertawakan

RAKYATKU.COM - Penelitian University of Queensland menemukan perempuan lajang yang berniat berkeluarga dan memiliki anak, lebih menginginkan pasangannya memiliki wajah yang tercukur bersih dan rapi.

Hasil survei ini setidaknya 900 perempuan ini menyimpulkan preferensi terhadap laki-laki berwajah bersih dimotivasi oleh 'rasa jijik' terhadap sejumlah parasit, yang mungkin akan ditemukan di dalam janggut yang lebat.

Barnaby Dixson dari Departemen Psikologi, University of Queensland mengatakan hasil penelitian menunjukkan perempuan cenderung berkurang minatnya terhadap lelaki berewok saat mereka mulai menjajaki hubungan.

Alasannya para perempuan merasa takut pada kutu dan serangga.

"Kami menemukan para perempuan merasa jijik terhadap ektoparasit, seperti kutu yang hidup di kulit, yang secara negatif mempengaruhi preferensi mereka terhadap pria berjenggot," kata Dr Dixson.

Namun, jangan buru-buru memutuskan untuk memangkas habis jenggot Anda.

Penelitian yang sama juga menemukan perempuan umumnya lebih suka laki-laki berkumis daripada yang dicukur bersih.

Presenter televisi ABC Costa Georgiadis, yang dikenal memiliki janggut tebal, menertawakan temuan itu.

"Saya tahu apa yang terjadi di dalam janggutku dan tidak ada apa-apa di sana, Anda bisa datang dan mencium sendiri aromanya, saya membersihkan dan mencucinya."

Costa, yang telah berjanggut selama hampir 30 tahun, mengatakan dia tidak akan mencukurnya dalam waktu dekat.

"Mereka [perempuan] akan benar-benar menyukainya atau tidak menyukainya. Jumlah [perempuan] yang ada di tengah [kedua preferensi] itu tidak banyak," kata Costa.

Dia juga mengungkapkan, keputusannya untuk tetap memelihara janggut merupakan sikap dan penyataan yang nyata atas konsep keberlanjutan.

"Faktanya adalah saya bisa bangun di pagi hari dan tidak perlu menghabiskan waktu untuk perawatan, dan tidak ada pisau cukur sekali pakai yang digunakan di wajah saya selama 30 tahun."

Sumber: ABC Indonesia