Jumat, 17 Januari 2020 19:46

PNS di Makassar Aniaya Kakak Kandung Hingga Babak Belur, Korban Hanya Bisa Menangis

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pelaku (tengah) saat diamankan polisi.
Pelaku (tengah) saat diamankan polisi.

Kemarahannya memuncak, adu mulut antara kakak adik itu membuat para tetangga terbangun.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Jumat dini hari (17/1/2020) sekitar pukul 02.00 Wita. Warga Kota Makassar khususnya di Jalan Sabutung Lorong 179, Kelurahan Tamalaba, Kecamatan Ujung Tanah, sudah terlelap dalam tidur. 

Sementara di sebuah rumah, dua kakak beradik masih terjaga. Keduanya yaitu IL (33) dan Hardina Pato Bunga (38). Keduanya satu rumah.

Hardina resah, sebab pakaian IL berserakan di mana-mana. Dia tak tidak sanggup melihat rumah berantakan karena pakaian adiknya yang bekerja sebagai pegawai negeri sipih (PNS) di salah satu instansi di Kota Makassar berserakan.

Hardina lalu membuang pakaian adiknya tersebut ke luar rumah. IL tidak terima pakaiannya dibuang begitu saja. Kemarahannya memuncak, adu mulut antara kakak adik itu membuat para tetangga terbangun.

IL yang kesehariannya sebagai seorang PNS tersebut tidak bisa menahan amarahnya. Dia tidak melihat lagi Hardina sebagai kakak kandungnya, yang menemani dia sejak kecil hingga jadi PNS.

Dia tidak bisa lagi mengontrol tangannya, hingga dia dengan sadisnya memukul kakak kandungnya sendiri tersebut di bagian dada, kapala, dan muka. Tangan korban juga sempat dipukuli.

"Akibatnya korban lecet pada bagian tangan, wajah, benjol pada bagian kepala, dan rasa sakit pada bagian dada," ujar Kapolsek Ujung Tanah, AKP Ridwan Saenong.

Hardina hanya bisa menangis menahan sakit di sekujur tubuhnya itu. Dia tidak mengira adik kandungnya itu dengan tega menganiaya dirinya hingga baba belur.

Pagi harinya, dia baru pergi ke Polsek Ujung Tanah, melaporkan kejadian yang dialaminya pada dini hari. Dia juga memperlihatkan tubuhnya yang masih sakit.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, anggota Polsek Ujung Tanah berhasil meringkus pelaku. Dia langsung dibawa ke Polsek untuk diinterogasi dan dia akui perbuatannya.

"Tersangka tersebut berinisial IL (33) seorang PNS diamankan Satreskrim yang masih punya hubungan keluarga dengan korban dan masih satu rumah. Saat ini masih diperiksa," tutupnya.