Kamis, 16 Januari 2020 18:47

Dishub Akui Banyak Keluhan Soal Sistem Satu Arah di Gowa

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dishub Akui Banyak Keluhan Soal Sistem Satu Arah di Gowa

Penerapan Sistem Satu Arah (SSA) merupakan langkah Dinas Perhubungan (Dishub), untuk mengurai kemacetan di Kabupaten Gowa. 

RAKYATKU.COM, GOWA - Penerapan Sistem Satu Arah (SSA) merupakan langkah Dinas Perhubungan (Dishub), untuk mengurai kemacetan di Kabupaten Gowa. 

Namun langkah itu dianggap gagal, sehingga menyulitkan pengendara. Sejak penerapan SSA pada Desember 2019 lalu, macet di beberapa jalan pun tak terelakkan. Keluhan pengendara pun sudah sampai di telinga pihak Dishub.

Kabid Lalu Lintas Dishub Gowa, Muh Rizal Peter mengakui sudah mendengar keluhan yang ditujukan ke instansinya tersebut.

"Kalau yang mengeluh, hampir 10 persen dari pengendara yang ada. Tapi yang menyukai setelah diberlakukan ini, banyak," katanya kepada Rakyatku.com, Kamis (16/1/2020).

Namun Rizal nampaknya membela diri, soal keluhan tersebut. Kata dia, survei telah dilakukan saat SSA mulai dijalankan. Wawancara dengan beberapa pengendara, telah ia lakukan untuk meminta tanggapan soal SSA tersebut.

"Kami memberhentikan pengendara di jalan, dan menanyakan pengendaranya, dari manakah dia? Menuju ke mana dia? Apakah setiap hari pengendara itu lewat di jalan ini? Itu yang kami tanyakan," tutur Rizal.

Olehnya itu, menurut dia, sistem satu arah tidak semua pengendara tidak disukai. Pihaknya pun merespon soal penolakan dari Ketua Komisi III, Andi Lukman Naba soal sistem tersebut, dan Dishub meminta tenggang waktu delapan hari untuk mengkaji ulang sistem tersebut.

Sebelumnya, penerapan SSA itu juga berdampak buruk pada kinerja driver online (Ojol), yang sering melintas di sejumlah jalan di Kabupaten Berjuluk Butta Bersejarah itu.

Para pengendara khususnya driver ojol harus mencari jalan alternatif, untuk sampai ke tujuan penumpangnya.

"Terpaksa harus berputar jauh di jalan. Sementara pelanggan yang buru-buru ingin cepat sampai ke tujuannya, justru lambat. Padahal penumpang saya mau diantar cepat," kata salah satu ojol Asia Trans, Tola kepada Rakyatku.com beberapa waktu lalu.

Tola mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk memaksimalkan pelayanannya kepada para penumpangnya. Menurut dia, melawan arus di jalan yang menerapkan satu arah, juga berbahaya.