RAKYATKU.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dilaporkan mengizinkan pembunuhan jenderal top Iran tujuh bulan sebelum aksi itu dilakukan.
Trum mengatakan dia akan menandatangani operasi untuk membunuh Qassem Soleimani jika Iran melewati garis merahnya untuk membunuh pejabat Amerika, dikutip dari NBC News, Selasa (14/1/2020).
Serangan udara terhadap Soleimani adalah salah satu opsi yang disajikan militer kepada Trump. Sebagai tanggapan terhadap serangan oleh pasukan proksi Iran di pangkalan militer di Irak.
"Ada sejumlah opsi yang diberikan kepada presiden selama waktu itu," kata seorang pejabat senior administrasi kepada NBC News.
Mereka mengatakan para pembantu presiden menempatkan Soleimani dalam daftar tanggapan potensial terhadap agresi Iran.
Arahan presiden, mulai Juni, dapat merusak pernyataan Trump bahwa serangan itu dilakukan karena Soleimani, kepala elit Pasukan Penjaga Revolusi Islam Quds, berencana untuk menyerang empat kedutaan besar AS.
Beberapa anggota partai Demokrat dan Republikan di Kongres telah mempertanyakan pembenaran di balik serangan itu, dan mengatakan mereka belum diberi pengarahan yang memadai dan terperinci.