RAKYATKU.COM - Banyak mitos yang beredar terkait seks dan percintaan. Salah satunya, disebutkan bahwa terlalu sering berhubungan seks bisa membuat vagina menjadi longgar dan tidak elastis lagi. Benarkah demikian?
Pakar seks asal Australia, Nadia Bokody, dikutip dari laman Daily Star, menuturkan bahwa banyak mitos yang menyebutkan, bentuk vagina wanita akan melonggar usai berhubungan seks. Bahkan, hanya beberapa kali berhubungan intim, mitosnya menyebut, bisa memicu organ intim wanita tak lagi elastis.
"Menilai seorang wanita yang sering bercinta bisa membuat organ intimnya mengendur, sama saja ibarat pria yang berhubungan seks dan memiliki penis yang berubah bentuknya. Sangat lucu," ujar Nadia menepis mitos itu.
Menurutnya, berdasarkan teori, otot-otot vagina dapat diibaratkan seperti alat musik akodeon, sejenis organ yang dapat ditarik dan didorong untuk menghasilkan suara. Namun, bentuknya yang berlipat-lipat, meski telah ditarik, tak akan mengendur.
"Otot vagina dirancang untuk berkembang. Cukup kuat mendorong bayi untuk lahir dan kemudian dilipat rapi kembali ke tempatnya," ujarnya lagi.
Jika teorinya masih sulit dipercaya, Nadia kemudian menyarankan sebuah eksperimen. Di mana jari diletakkan di tiap ujung mulut, lalu tarik sekuatnya, dan kembalikan seperti semula. Menurutnya, bentuk bibir yang tak berubah itu diibaratkan bentuk otot vagina.
"Tidak ada teori fisiologis berbasis ilmu sains yang membuktikan vagina dapat mengendur. Sehingga mengatakan hal ini pada seorang wanita, dapat merusak kehidupan seksnya," terangnya.