Jumat, 10 Januari 2020 01:30

Ditemukan "Bumi Kedua" yang Mungkin Bisa Dihuni Manusia

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi luar angkasa.  Foto: ESA/Hubble & NASA
Ilustrasi luar angkasa. Foto: ESA/Hubble & NASA

Ilmuwan NASA yang khusus mempelajari studi tentang planet, Ravi Kumar Kopparapu, diminta menyelidiki sebuah planet di luar Tata Surya yang baru saja ditemukan dan berhasil menarik perhatian para astro

RAKYATKU.COM - Ilmuwan NASA yang khusus mempelajari studi tentang planet, Ravi Kumar Kopparapu, diminta menyelidiki sebuah planet di luar Tata Surya yang baru saja ditemukan dan berhasil menarik perhatian para astronom. 

Para astronom NASA itu menduga, planet ini berpotensi layak huni karena kemungkinan ada sumber air di sana. 

Temuan ini terbilang istimewa karena letak planet tersebut berdekatan dengan Bumi yang kita tempati saat ini. Hal ini terungkap dari hasil pantauan menggunakan teleskop James Webb Space. 

Planet ini memiliki bintang yang dijuluki TESS of Interest nomor 700 atau TOI-700. Jika dibandingkan dengan Matahari, bintang itu berukuran kecil dengan cahaya redup. Kecerahannya hanya 1/50 dari Matahari. 

TOI-700 berjarak sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi jika dilihat dari belahan Bumi bagian selatan. Sementara bintang yang paling dekat dengan Bumi, Proxima Centauri, berjarak 4,2 tahun cahaya dari Bumi.

Menurut Kopparapu, terdapat tiga planet di sekitar TOI-700, yakni planet B, C, dan D. Masing-masingnya memiliki ukuran seperti Bumi.

Dalam misi ini, Kopparapu juga mendapat tugas untuk merancang model iklim untuk Planet D berbekal dari informasi yang telah dikumpulkan terkait planet lainnya yang telah teridentifikasi. 

Berdasarkan model yang diciptakan Kopparapu, atmosfer planet TOI-700 d kemungkinan mengandung kombinasi metana, karbon dioksida, dan uap air. 

Temuan ini sekaligus menunjukkan bahwa planet tersebut bisa dihuni. Saat ini, tim ilmuwan NASA hanya perlu membuktikan hipotesis ini menggunakan teleskop James Webb Space, dikutip dari kumparan.com.

Kopparapu dan timnya telah merampungkan simulasi iklim untuk menunjukkan kepada NASA bahwa atmosfer dan tekanan gas di planet tersebut mirip seperti di Bumi. Dengan kondisi ini, Kopparapu pun meyakini pasokan air di planet tersebut tidak perlu dikhawatirkan lagi.

Sebelumnya, para astronom kerap menemukan exoplanet berukuran kecil dalam jumlah relatif. Sejak April 2018 lalu, astronom NASA telah menemukan lebih dari 1.500 kandidat planet layak huni. 

Sebagian besar dari planet tersebut berukuran dua kali ukuran Bumi dengan orbit kurang dari 10 hari. Rata-rata planet yang ditemukan astronom NASA berjarak antara 600 hingga 3.000 tahun cahaya dari Bumi, terlalu jauh dan sangat redup untuk dilakukan observasi lebih lanjut. 

Masih dalam rangka mencari kandidat terkuat planet layak huni, astronom NASA berharap dapat menemukan planet yang memiliki kandungan air. Sebab seperti diketahui, air memainkan peran vital bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.