RAKYATKU.COM - Mengapa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan jadi sasaran kritik belakangan ini? Bisa jadi video ini salah satu jawabannya.
Rudi S Kamri, pengamat media sosial, bicara blak-blakan tentang elektabilitas Anies Baswedan. Itu dia paparkan saat berbicara dalam program Cokro TV. Temanya, "Kilas Balik 2019".
"Kemarin saya ketemu dengan Denny JA (PT LSI), kalau pemilu diadakan hari ini, pemenangnya siapa? Anies Baswedan. Tidak apa-apa. Itu kenyataan. Kenyataan yang membuat kita harus segera, apa namanya, evaluasi diri," katanya.
"Dan di kelompok kita itu terlalu banyak (kandidat capres). Di kelompok sebelah hanya satu. Itu kelebihan mereka. Mereka begitu solid. Mereka begitu sabar dan kita tercerai berai," lanjut dia.
"Jadi bagi saya sekarang, saya mengajak teman-teman saya, bagaimana kta menciptakan sistem karena sampai detik ini kita tidak tahu siapa yang akan dicalonkan sih?" tambah Rudi yang dikenal salah seorang pendukung Jokowi.
"Ada Pak Tito (Mendagri), ada Pak Ganjar (gubernur Jateng), ada Pak Denny Siregar, ada Pak Ade Armando gitu ya. Kalau Pak Ade jadi presiden, wakilnya Fahira (Idris) pasti. Itu akan damai Indonesia," lanjut Rudi yang mengenakan topi sinterklas.
Dia juga mengingatkan para jokowers, sebutan untuk pendukung Jokowi, bahwa langkah ke depan tidak mudah. Apalagi, Jokowi tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai presiden.
"Kita harus bersama-sama menguatkan barisan untuk tahun 2024. Itu yang penting, itu yang saya inginkan," katanya dalam acara yang dihadiri Ade Armando dan Denny Siregar itu.
Menurut dia, pertarungan pada Pilpres 2024 bakal sengit. Kondisi sedikit menguntungkan Anies Baswedan.
"Sebagai informasi saja, tahun 2022 tidak ada pilkada. Jadi DKI, Jawa Barat, dan beberapa daerah lain semuanya dipegang oleh plt (pelaksana tugas). Artinya Pak Anies tidak bisa langsung mencalonkan kembali (jadi gubernur)," urainya.
"Kalau dia kalah di pilpres, dia akan mencalonkan jadi gubernur (DKI Jakarta) November 2024," tambah Rudi.
"Ada plus dan minusnya. Pada saat dia tidak menjabat, dia akan fokus menggalang kekuatan. Itu minus buat kita. Plusnya adalah, dia tidak mempunyai kekuasaan untuk anggaran. Itu positif buat kita. Jadi agak lumayan," analisa Rudi.
"Yang penting, jangan pernah mau terpecah belah. Jokowers itu sering banget terpecah belah. Dalam banyak hal. Saya kritisi itu. Solid saja, bagi saya bagaimana mendukung NKRI dan merah putih. Itu yang penting," pinta dia.
"Kalau sampai tahun 2024 lepas lagi dari kita, wassalam. Sangat membahayakan. Jangan pernah mengabaikan itu karena kelompok mereka itu sangat sabar, solid, dan sangat luar biasa," kata Rudi lagi.
Potongan video pernyataan Rudi S Kamri itu viral di media sosial. Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu ikut memberi komentar. "Yang bicara itu siapa sih? Biar publik tahu," cuitnya di akun Twitternya, Sabtu (4/1/2020).