Jumat, 03 Januari 2020 08:38

Eks Staf Teknis MotoGP Meninggal Terkena Kembang Api, Tunangan Unggah Kalimat Menggetarkan Hati

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Daily Mail.
Foto: Daily Mail.

Eks staf teknis MotoGP untuk International Road-Racing Teams Association (IRTA), Gary McLaren, meninggal dunia. Akibat terkena kembang api

RAKYATKU.COM - Eks staf teknis MotoGP untuk International Road-Racing Teams Association (IRTA), Gary McLaren, meninggal dunia. Akibat terkena kembang api tahun baru di Pattaya, Thailand, Rabu (1/1/2020).

Gary yang sempat bekerja sebagai Insinyur Akuisisi Data di Suzuki selama 11 tahun tewas di tempat setelah kembang api meledak tepat di wajahnya.

Dikutip Mirror, Kamis (2/1/2020), Gary McLaren (50) sedang merayakan malam tahun baru 2020 dengan teman-teman di sebuah bar di Pattaya, Thailand. Tragedi itu terjadi sekitar pukul 12.30 dini hari waktu setempat.

Tak lama usai kematian mantan pekerja MotoGP itu, Jasmine, tunangannya, mengunggah foto-foto mereka.

Jasmine menulis, "Ini adalah foto terakhir untukmu sayang, kamu akan berada di hatiku untuk selamanya, sayang."

Pria asal Corby, Northamptonshire, Inggris ini mendapatkan banyak ucapan belasungkawa dari teman-temannya. Bahkan MotoGP dan bar tempat lokasi tragedi ini juga memberikan ucapan bela sungkawa melalui unggahan di media sosialnya.

Berdasarkan laporan kepolisia setempat, Gary mencoba menyalakan kembang api di luar bar. Dia menyalakan kembang api berbentuk tabung setinggi 50 Cm yang di dalamnya berisi roket.

Gary dua kali mencoba menyalakan kembang api tersebut. Saksi mata mengatakan, dia menyalakan kembang api dengan korek api, tetapi gagal.

Ketika Gary mencoba untuk kedua kalinya, asap mulai keluar dari kembang api sebelum meledak di wajahnya, membuatnya jatuh ke tanah. Wajah Gary terluka cukup parah.

Pekerja bar mengatakan, "Saya melihat pria itu mencoba menyalakan kembang api. Dia mencoba melakukannya dua kali. Pertama kali tidak berhasil. Kedua kalinya asap keluar. Pria itu tidak bergerak, lalu ada ledakan besar di wajahnya dan dia jatuh."

Kapten Polisi Nakhonrat Nontseelard mengatakan, "Petugas penyelamat sempat memberi kompresi dada tetapi sudah terlambat karena dia sudah tewas."