Selasa, 31 Desember 2019 05:31

Gadis 13 Tahun Tewas Saat Lahirkan Bayi Ayahnya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tome Faba dan putrinya, Luana Ketlen.
Tome Faba dan putrinya, Luana Ketlen.

Seorang gadis berusia tiga belas tahun, meninggal saat melahirkan. Bayi yang dikandungnya adalah hasil pemerkosaan yang dilakukan ayah kandungnya selama empat tahun. Bayi tersebut selamat. 

RAKYATKU.COM, BRASIL - Seorang gadis berusia tiga belas tahun, meninggal saat melahirkan. Bayi yang dikandungnya adalah hasil pemerkosaan yang dilakukan ayah kandungnya selama empat tahun. Bayi tersebut selamat. 

Gadis bernama Luana Ketlen itu, meninggal pada 11 Desember. Dia sempat dirawat di rumah sakit, setelah menderita sakit perut yang parah. Petugas medis kemudian menemukan dia hamil.

Dokter memutuskan menginduksi persalinan. Gadis itu melahirkan bayi laki-laki dengan selamat. Ketlen dilarikan ke unit perawatan khusus. Dia meninggal dalam perjalanan. 

Polisi kemudian mengeluarkan surat perintah untuk menangkap ayah korban, Tome Faba (36). Mereka percaya, Faba mulai melecehkan putrinya ketika dia berusia sembilan tahun.

Faba melarikan diri, sebelum dibekuk di kota Coari seminggu kemudian. 

Dia muncul di pengadilan untuk pertama kalinya pada 27 Desember, dengan tuduhan penganiayaan anak dan pembunuhan. 

Keluarga Faba, yang tinggal di pinggiran Coari, mengatakan, mereka tidak tahu tentang pelecehan itu. 

Remaja yang agak kurus itu hamil tujuh bulan, ketika dia dilarikan ke rumah sakit regional Coari yang menderita sakit parah.

Dokter mendiagnosis dia dengan anemia akut dan memutuskan untuk menginduksi persalinan.

Dia melahirkan bayi laki-laki prematur, yang secara ajaib selamat.

Tetapi setelah melahirkan, kesehatan gadis itu memburuk. Hasil tes menemukan, dia menderita beberapa komplikasi termasuk sirosis hati, air pada paru-paru dan tekanan darah rendah.

Luana meninggal ketika diterbangkan ke rumah sakit spesialis di Manaus, ibukota negara bagian Amazonas, sekitar 225 mil (363km).

Pada konferensi pers, kepala polisi Coari, José Barradas mengatakan, remaja itu tinggal bersama orang tuanya di daerah pedesaan di luar kota. 

"Dia tidak menyadari, sampai dua bulan lalu ketika dia mulai merasakan sakit di perutnya, bahwa dia hamil lima bulan," ungkap Jose.

Luana kata Jose, mengklaim dia diajak untuk pergi memancing oleh ayahnya. Diduga diperkosa olehnya saat di sana.

Polisi mengatakan, Faba memperkosa gadis itu selama perjalanan memancing yang sering, dan mengancam akan membunuhnya jika dia tidak merahasiakan pemerkosaan tersebut.

Seorang kerabat, yang tidak ingin diidentifikasi, mengatakan, ketika tubuhnya mulai berubah dan anggota keluarga menjadi curiga dia hamil, barulah dia bicara.

Itupun setelah dibujuk oleh bibinya untuk mengungkapkan siapa pelakunya. Tetapi ketika ibu gadis itu mendengar berita itu, dia tidak percaya bahwa suaminya memperkosa anak perempuannya.

Kepala Barradas menuduh, Faba mengancam akan membunuh putrinya jika dia melaporkan apa yang terjadi.